Pengertian Pendidikan: Jenis, Tujuan, dan Fungsinya

Pengertian Pendidikan
Sumber: clobas.co.id

Ngelmu.co – Pendidikan adalah satu hal yang penting dalam kehidupan. Bukan hanya soal bangku sekolah, tetapi banyak hal pendukung lain yang meliputinya. Maka selain pengertian pendidikan itu sendiri, kita juga perlu memahami soal jenis, tujuan, hingga fungsinya.

Sumber: png.pngtree.com

Pengertian Pendidikan Secara Umum

Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dilihat dari kebiasaan, hingga menjadi bahan warisan, dari orang sebelumnya ke masa sekarang.

Pendidikan sangat dibutuhkan, sebagai penunjang pengetahuan dan penelitian pun pelatihan.

Ada pula yang menyatakan pengertian pendidikan adalah upaya sadar dengan cara sistematis dan dinamis.

Hal tersebut berkaitan dengan tujuan mewujudkan pembelajaran dan meningkatkan potensi setiap peserta didik.

Pengertian Pendidikan Secara Etimologi

Jika mengulas pengertian pendidikan secara etimologi, kita perlu melihat asal bahasa—Inggris—yakni Education, dan Eductum (bahasa Latin).

Dengan makna huruf ‘E’ adalah proses perkembangan dari dalam keluar, sementara kata ‘Duco’, bermakna sedang berkembang.

Maka pendidikan adalah proses kemampuan dan keahlian diri yang terus berkembang secara individual.

Dapat disimpulkan, bahwa pengetahuan akan senantiasa ada, tak akan hilang, sebagaimana dijelaskan pada arti pendidikan.

Pengertian Pendidikan Secara Terminologi

Proses atau tahapan, dalam pengubahan sikap, etika, dan tata laku seseorang pun kelompok, dalam meningkatkan pola pikir manusia.

Bisa melalui pengajaran serta pelatihan, atau contoh yang mendidik.

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

Pendidikan menurut para ahli, memiliki arti yang sangat beragam. Berdasarkan pemikiran maisng-masing. Berikut 15 di antaranya, yang bisa menjadi referensi:

1. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah proses penunjang kekuatan kodrat sebagai manusia yang berakal, dalam menguasai pengetahuan pada peserta didik.

Tujuannya, agar manusia bisa meninggikan derajatnya lewat pendidikan, setinggi-tingginya.

Menurut Ki Hajar, pendidikan, harus mengtamakan faktor-faktor berikut:

  • Segala alat, usaha, dan cara pedidikan harus sesuai dengan kodrat keadaan;
  • Kodrat keadaan tersimpan dalam adat-istiadat setiap rakyat;
  • Adat istiadat, sebagai sifat peri kehidupan—percampuran usaha dan daya upaya akan hidup tertib damai—tak luput dari pengaruh zaman juga tempat, maka itu kerap berubah;
  • Guna mengetahui garis hidup yang tetap dari suatu bangsa, diperlukan mempelajari sejarah;
  • Pengaruh baru muncul karena interaksi bangsa yang satu dengan yang lain, percampuran mudah terjadi saat ini, karena adanya hubungan modern.

Maka harus waspada, dalam memilih mana yang baik—untuk menambah kemuliaan hidup—dan mana yang buruk dan merugikan.

2. Ahmad D Marimba

Pengertian pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik, hingga jasmani dan rohani membentuk pribadi yang utama.

3. Aristoteles

Pendidikan menurut Aristoteles, adalah proses menyiapkan akal untuk pengajaran.

4. Carter Victor Good

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu, dalam sikap pun perilaku bermasyarakat.

Proses sosial adalah di mana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, hingga mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.

5. Gunning dan Kohnstamm

Proses pembentukan dan penentuan diri secara etis, sesuai dengan hati nurani.

6. Herman H Horn

Suatu sistem penyesuaian lebih tinggi, untuk makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas serta sadar kepada Tuhan, terwujud di alam sekitar, intelektual, emosional, dan tekad manusia.

7. Ibn al-MuqaffaÊ»

Pendidikan dibutuhkan, guna memperoleh sesuatu yang menguatkan semua indra, seperti makanan dan minuman yang lebih kita butuhkan, agar mencapai peradaban tinggi; santapan akal dan rohani.

8. Ibnu Sina

Pengertian pendidikan menurut Ibnu Sina, berkaitan dengan seluruh faktor pada manusia. Mulai dari fisik, mental, pun moral.

Jangan sampai pendidikan mengabaikan perkembangan fisik, seperti olahraga, minuman, makanan, kebersihan, juga tidur.

Maka selain memerhatikan faktor moral, pendidikan juga membentuk individu secara menyeluruh, termasuk jiwa, karakter, dan pikiran.

Baca Juga: Pengertian Budaya: Unsur, Ciri, Nilai, Hingga Fungsinya

9. Jan Langeveld

Upaya menolong anak agar bisa menjalankan tugas hidupnya secara mandiri, juga bertanggung jawab secara susila.

Pendidikan juga merupakan usaha manusia dewasa, dalam membimbing manusia yang belum dewasa, menuju kedewasaannya.

10. John Dewey

Suatu proses yang menyertai pengembangan, peningkatan, dan pertumbuhan secara terus-menerus. Tanpa harus ada tujuan akhir. Sebab, pada hakikatnya, pendidikan memang tak ada habisnya.

11. Martinus J Langeveld

Sarana membantu setiap orang untuk dapat menjalankan hidup dengan baik, dan bisa menentukan tujuan hidup, sebagai pribadi yang mandiri.

Pendidikan juga menjadi salah satu upaya mendidik dan mambantu meningkatkan taraf berpikir menuju kedewasaan.

12. Soekidjo Notoatmodjo

Segala upaya terencana untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, pun masyarakat, hingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pendidik.

13. Stella Van Petten Henderson

Pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri, dan warisan sosial.

14. Thompson

Pendidikan berpengaruh kuat terhadap perubahan pada setiap jati diri manusia.

Pendidikan juga menghasilkan pemikiran serta penalaran setiap manusia yang berbeda.

Dengan itu, maka pendidikan bisa berjalan, dan ilmu pengetahuan dapat berkembang hingga meluas.

15. Zahari Idris

Serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa dengan si anak didik, secara tatap muka atau dengan menggunakan media, dalam rangka membantu perkembangan anak seutuhnya.

Pengertian Pendidikan Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah sistem evaluasi untuk tiap individu meraih pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi, tentang objek spesifik serta khusus.

Pengetahuan yang didapat secara resmi itu, akan membuat tiap individu mempunyai pola pikir, tingkah laku, dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang didapat.

Berdasarkan Tujuannya Terhadap Pengetahuan

Pengertian pendidikan, secara luas dilihat dari tujuannya, yakni sarana untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi serta taraf pola pikir peserta didik.

Sebab, dengan meningkatnya pola pikir setiap peserta didik, ilmu pengetahuan dapat lebih berkembang, pribadinya pun menjadi lebih aktif dalam bermasyarakat.

Adapun berdasarkan beberapa sumber hukum, tujuan pendidikan adalah sebagai berikut:

Menurut UU Nomor 2 Tahun 1985

Meningkatkan pola pikir dalam hidup berbangsa serta membentuk masyarakat seutuhnya, meningkatkan ketakwaan, berilmu pengetahuan, memiliki jati diri yang tauladan, aktif, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003

Mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memiliki etika, norma, ilmu pengetahuan, efektif dan efisien, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Menurut MPRS Nomor 2 Tahun 1960

Membentuk manusia agar berjiwa Pancasila sejati, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, serta isi dari UUD 1945 itu sendiri.

Maka pada dasarnya, tujuan pendidikan adalah menjadi wadah pun sarana mengembangkan kepribadian dan potensi diri, dalam meningkatkan pengetahuan lewat pendidikan.

Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization, mencanangkan empat pilar pendidikan, baik untuk masa sekarang pun masa depan, antara lain:

  1. Learning to know [belajar untuk paham],
  2. Learning to do [belajar untuk melakukan],
  3. Learning to be [belajar untuk menjadi], dan
  4. Learning to live together [belajar untuk hidup bersama].

Di mana keempat pilar pendidikan itu menggabungkan tujuan-tujuan Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan SQ (Spiritual Quotient).

Jenis Pendidikan

Terdapat tiga jenis pendidikan di Indonesia:

1. Pendidikan Formal

Terstruktur, memiliki jenjang, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP), pendidikan atas (SMA), hingga pendidikan tinggi (Universitas). Lebih jelasnya:

  • Taman Kanak-kanak (TK),
  • Raudatul Athfal (RA),
  • Sekolah Dasar (SD),
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI),
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP),
  • Madrasah Tsanawiyah (MTs),
  • Sekolah Menengah Atas (SMA),
  • Madrasah Aliyah (MA),
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
  • Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
  • Perguruan Tinggi,
  • Akademi,
  • Politeknik,
  • Sekolah Tinggi,
  • Institut, dan
  • Universitas.
2. Pendidikan Non Formal

Jalur pendidikan di luar formal, yang dapat dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur.

Pendidikan jenis ini dapat disetarakan dengan hasil program pendidikan formal, lewat proses penilaian pihak berwenang.

Berikut satuan pendidikan penyelenggara pendidikan non formal:

  • Kelompok bermain (KB),
  • Taman penitipan anak (TPA),
  • Lembaga kursus,
  • Sanggar,
  • Lembaga pelatihan,
  • Kelompok belajar,
  • Pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
  • Majelis taklim.
3. Pendidikan Informal

Jenis pendidikan ini berasal dari keluarga atau lingkungan, di mana peserta didiknya bisa belajar secara mandiri.

Apa saja yang termasuk ke dalam pendidikan informal? Berikut di antaranya:

  • Agama,
  • Budi pekerti,
  • Etika,
  • Sopan santun,
  • Moral, dan
  • Sosialisasi.

Fungsi Pendidikan

Sumber: moondoggiesmusic.com

Fungsi pendidikan secara umum adalah untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian, hingga peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.

Fungsi pendidikan menurut Horton dan Hunt:
  • Menyiapkan setiap anggota masyarakat untuk bisa mencari nafkah sendiri;
  • Mengembangkan minat serta bakat seseorang, demi kepuasan pribadi dan kepentingan umum;
  • Membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat; dan
  • Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam demokrasi.
Fungsi pendidikan menurut David Popenoe:
  • Mentransfer kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya;
  • Mendidik manusia tentang peranan sosial;
  • Memastikan integrasi sosial terjadi di masyarakat;
  • Lembaga pendidikan mengajarkan sifat kepribadian; dan
  • Menjadi sumber inovasi sosial di masyarakat.

Itulah pembahasan Ngelmu, soal pengertian pendidikan secara umum, hingga menurut para ahli, lengkap dengan jenis, tujuan, hingga fungsinya.

Semoga dapat menjadi referensi serta menambah wawasan Anda, dalam memahami pendidikan.