Berita  

10 Mahasiswa Teknik Mesin USK Aceh Ciptakan Mobil Listrik Glueh 1.0

Glueh 1.0 Mahasiswa Tekni Mesin Aceh
Foto: Suparta/Aceh Kini

Ngelmu.co – Sepuluh mahasiswa jurusan teknik mesin di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Aceh, berhasil meluncurkan sebuah mobil listrik bernama, ‘Glueh 1.0’.

Para mahasiswa dari kampus yang menyandang julukan ‘Jantong Hatee Rakyat’ itu membuatnya di Lab Desain dan Manufaktur [dengan bimbingan Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik Dr Iskandar].

Menurut Ketua Tim Malem Diwa Muhammad Tajuddin, pembuatannya memakan waktu sekitar empat bulan, menggunakan konsep City Car [mobil mini].

Nama Glueh sendiri merupakan pemberian dari rektor USK [diambil dari bahasa Aceh] yang artinya Kancil, demikian mengutip akun Instagram resmi @univ_syiahkuala.

Berikut spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 yang tercantum:

  • Berkapasitas untuk dua orang;
  • Berat 500 kilogram;
  • Bagasi 100 kilogram;
  • Baterai 4.200 Wh (Watt Hours);
  • Daya motor 3.500 watt;
  • Kecepatan 50 kilometer per jam; dan
  • Menggunakan transmisi otomatis.

“Kecepatan maksimum belum dicoba, karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin, maksimal 50 kilometer per jam,” jelas Tajuddin

“Sementara untuk soal kecepatan, masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya,” imbuhnya.

“Jadi, mungkin bisa 24 persen lebih dari itu,” sambungnya lagi, Jumat (12/3) lalu.

Daya tahan baterai juga masih percobaan, karena pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik.

Menurut Tajuddin, penggunaan baterai masih ‘deep cycle’ yang biasa digunakan untuk sistem energi surya.

Baca Juga: Kisah Haru Mahasiswa IPB yang Menghilang Selama 15 Tahun

Lebih lanjut, Dekan Fakultas Teknik USK Dr Taufiq, menyampaikan bahwa pembuatan mobil listrik ini menghabiskan biaya Rp150 juta.

Di mana Rp86 juta merupakan dana hibah dari PT PLN Persero, sementara sisanya ditanggung oleh pihak kampus.

“Terima kasih banyak atas dukungannya. Ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa kami,” kata Taufiq.

“Bagaimana membuat mobil listrik, kesempatan belajar, kesempatan ikut lomba, dan bagaimana membangun team work,” lanjutnya.

Saat peluncuran di Ruang VIP AAC Dyan Dawood, Rabu (10/3) lalu, Rektor USK Samsul Rizal, mengatakan kehadiran mobil listrik ini sebagai bagian dari adaptasi [atas perkembangan dunia yang terus mengalami disruption].

Di mana teknologi menjadi kunci, dan inovasi merupakan sebuah keniscayaan.

“Dunia terus berkembang menuju otomasi, sementara disruption tak terbendung,” kata Rizal.

“Untuk itulah, inovasi seperti mobil listrik ini perlu kita dukung,” imbuhnya.

“Dan USK sangat bangga, semangat inovasi terus berkembang di perguruan tinggi ini,” sambungnya lagi.

General Manajer PLN Aceh Abdul Mukhlis, juga menyampaikan apresiasi kepada USK, karena telah berhasil melahirkan inovasi baru.

Bicara soal kemungkinan produksi massal, pihaknya mengaku masih akan membicarakannya lebih lanjuit.

Namun, Mukhlis berharap, kerja sama seperti ini dapat terus terjalin, antara USK dengan PLN Aceh.

“Saya mengucapkan selamat atas peluncuran Glueh 1.0,” ujarnya.

“Untuk produksi massal, akan kita bicarakan lebih lanjut, baik dengan Pak Rektor maupun internal kami di PLN,” jelas Mukhlis.

Sebagai informasi, inovasi ini merupakan produk lanjutan dari Tim Malem Diwa yang sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik bernama, ‘Malem Diwa’.

Di saat yang sama, juga dikenalkan mobil listrik bernama ‘Phui’, hasil penelitian dosen USK yang didanai Dikti.