7 Fakta Seputar Penembakan Oknum Brimob ke Pengawal Prabowo

Ngelmu.co – Kepolisian masih terus mengumpulkan satu persatu jejak an bukti dari kematian pengawal setia Prabowo Subianto, yang tewas akibat tertembus peluru dari pistol milik Briptu AR, seorang anggota Brimob Kedung Halang. Hingga hari kedua penyelidikan berjalan, kepolisian menemukan beberapa fakta-fakta di balik penembakan mati pengawal Prabowo yang bernama Fernando Joshua Wowor itu.

Pihak kepolisian memang belum memberikan keterangan resmi tentang kronologi sesungguhnya dan motif di balik penembakan itu. Hanya saja yang sudah dipastikan pihak keplisian bahwa tidak ada unsur politik di kasus ini, walau Fernando adalah orang dekat Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra).

 Adapun fakta-fakta sementara dari hasil penyelidikan pihak kepolisian terkait tragedi penembakan di malam libur akhir pekan, Sabtu (20/1):
  1. Tempat kejadian perkara (TKP) adalah di area parkir dekat Lipps Club Bogor, Sukasari, Bogor Timur, Jawa Barat, Sabtu dini hari, 20 Januari 2018.
  2. Pistol milik Briptu AR yang meletus dan mengenai tubuh Fernando hingga tewas, dipastikan merupakan senjata resmi milik Korps Brimob Polri, serta yang bersangkutan berhak membawa senjata itu melekat di tubuhnya tersebut.
  3. Walaupun Briptu AR adalah anggota Brimob dan Fernando orang dekat Prabowo, tapi dipastikan kasus ini merupakan kriminal murni. Tidak ada keterkaitan antara institusi Brimob dengan Partai Gerindra. Pihak kepolisian menyebutkan bahwa Briptu AR sebagai oknum Brimob dan Fernando, masyarakat yang di Kartu Tanda Penduduk atau KTP milik bertuliskan berstatus sebagai mahasiswa.
Jenazah Fernando Woworo di rumah sakit
  1. Briptu AR tidak datang seorang diri ke tempat hiburan malam tersebut. Terungkap bahwa Briptu AR datang bersama seorang wanita, yang berstatus sebagai calon istri dari Briptu AR. 
  2. Saat keributan terjadi antara Briptu AR dengan Fernando, calon istrinya tersebut ikut berusaha melerai. Tapi, pistol keburu meletus di hadapannya dan menewaskan Fernando.
  3. Dalam perkelahian itu, tidak hanya menyebabkan Fernando meninggal dunia. Briptu AR menderita luka parah. Bahkan, sehari usai peristiwa terjadi, Briptu AR masih tidak sadarkan diri. Dia kritis di salah satu ruangan perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Briptu AR terluka parah akibat dikeroyok sejumlah orang diduga teman-teman Fernando dan juga massa di sekitar lokasi pertikaian.
  4. Wanita yang jadi kekasih Briptu AR, juga menderita luka-luka akibat dianiaya dan dikeroyok saat berusaha melerai keributan. Wanita itu kini juga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Wanita ini sedang menjalani visum untuk mendapatkan bukti fisik atas tindak kekerasan yang dialaminya. Meski berstatus sebagai kekasih Briptu AR, tapi wanita itu termasuk korban dan pelaku pengeroyoknya dipastikan bisa dijerat hukuman.
TKP

Pihak kepolisian juga berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Siapa saja yang terbukti terlibat dalam peristiwa berdarah itu akan diringkus dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Termasuk menjatuhi sanksi bagi anggota Polri yang terlibat dan menyalahgunakan senjata.