Berita  

Ajakan Gubernur Sumbar ke ASN Muslim: Jadilah Motivator Subuh Berjemaah

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah Buya Mahyeldi
Foto: Instagram/mahyeldisp

Ngelmu.co – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah (Buya Mahyeldi), mengajak ASN [aparat sipil negara] Muslim di lingkungannya untuk menjadi penggerak sholat Subuh berjemaah.

Gubernur Sumatra Barat Buya Mahyeldi saat memberikan sambutan dalam rangkaian acara Subuh Madani bersama Ustaz Abdul Somad (UAS), di Masjid Raya Sumbar, Padang, Jumat (26/3). Foto: Dok. Pemprov Sumbar

“Silakan menjadi motor untuk sholat Subuh berjemaah di tempat tinggal masing-masing.”

Demikian tuturnya, dalam sambutan, usai Subuh berjemaah di Masjid Raya Sumbar, Padang, mengutip Republika.

“Di mana pun kita tinggal, jadilah inisiator dan motivator Subuh berjemaah,” sambung Buya Mahyeldi.

Ajakan itu ia sampaikan, dalam rangkaian acara Subuh Madani bersama Ustaz Abdul Somad (UAS), Jumat (26/3).

Meski demikian, mantan Wali Kota Padang itu juga mengingatkan, agar para ASN, senantiasa mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, memang telah mengeluarkan petunjuk tentang bolehnya sholat berjemaah di masjid dengan saf rapat.

“Tapi harus tetap menjaga jarak, sebelum dan setelah sholat,” kata Buya Mahyeldi.

Baca Juga: “Wali Kota Termiskin di Dunia, Tapi Amat Kaya Jiwa dan Nuraninya”

Pada kesempatan yang sama, dalam tausiahnya, UAS sangat mengapresiasi program Pemprov Sumbar, ‘Subuh Madani’.

Menurut UAS, ada tiga poin utama yang menjadi ciri madani. “Pertama, sholat berjemaah di masjid.”

“Kedua, peduli terhadap ekonomi masyarakat, dan yang ketiga adalah hidup bersama dalam semangat gotong royong.”

UAS, juga menyinggung ajakan beberapa kepala daerah untuk Subuh berjemaah, saat ini justru menjadi isu negatif.

Sebab, menurutnya, tidak ada yang keliru dengan sikap demikian dari pemimpin atau kepala daerah terhadap para ASN.

Pasalnya, hal tersebut telah menjadi bagian tugas dari seorang pemimpin.

Apalagi, imbauan yang Buya Mahyeldi sampaikan, contohnya, itu hanya ditujukan kepada para ASN yang Muslim.

Mereka yang sejatinya memang wajib melaksanakan ibadah sholat.