Akhir Pekan Jokowi Diwarnai Sindiran untuk Prabowo-Sandi

Ngelmu.co – Akhir pekan capres petahana Joko Widodo melakukan kampanye di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam kampanyenya tersebut, Jokowi melontarkan sindiran-sindiran tajam ke penantangnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sindiran-sindiran bertubi-tubi itu dilontarkan Jokowi dalam kampanyenya pada Sabtu (2/2) dan Minggu (3/2) di Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah.

Di Semarang, saat bersilaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di MG Setos, Semarang, Jokowi menyindir pernyataan Prabowo soal Indonesia bubar dan punah. Jokowi menyatakan bahwa bila ada yang berbicara soal Indonesia bubar dan punah, jangan ajak-ajak rakyat Indonesia.

Kemudian, Jokowi juga menyindir pernyataan Prabowo yang menyebut satu selang darah di RSCM dipakai untuk 40 orang. Sindiran itu diungkapkan Jokowi saat berbicara mengenai optimisme dalam Deklarasi Forum Alumni Jawa Timur untuk Jokowi di Tugu Pahlawan, Jl Pahlawan, Surabaya.

Selain itu, saat di Surabaya, Jokowi juga berbicara mengenai kasus pemukulan eks Jurkamnas Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet yang ternyata adalah kebohongan. Jokowi pun menyindir kepada yang menyamakan Indonesia dengan Haiti, tempe setipis ATM.

Jokowi kembali melontarkan sindiran yang menyebut dirinya merupakan antek asing. Jokowi mengatakan bahwa yang antek asing bukan dirinya, tapi yang memakai jasa konsultan asing. Jokowi menyebut yang memakai konsultan asing, tidak mikir bahwa hal itu memecah belah rakyat dan membuat rakyat takut.

Jokowi juga menyebut ada timses yang menggunakan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax.

Saat melontarkan sindiran, Jokowi mengaku tidak mau terus-terusan hanya diam. Jokowi pun menepis anggapan bahwa dia melakukan serangan kepada Prabowo-Sandi.

“Saya kan menyampaikan apa adanya kan, masak saya diam terus? Saya suruh diam terus, saya suruh sabar terus, nggak dong. Sekali-sekali dong,” kata Jokowi, Minggu (3/1/2019), dikutip dari Detik.