Aksi Heroik Syuhada Christcurch yang Ternyata Pendukung #2019GantiPresiden

Ngelmu.co – Jumat yang tenang di Masjid Al Noor seketika berubah mencekam. Muntahan peluru terdengar diiringi teriakan jamaah sholat Jumat yang jadi korban. Darah menggenang di atas karpet. Mayat-mayat bergelimpangan.

Terlihat sosok seorang pria paruh baya bergerak menghampiri jamaah yang tertembak usai desingan peluru tak lagi terdengar. Dia berupaya menolong, menyelamatkan saudara-saudara se-aqidahnya. Mengira serangan brutal teroris bule sudah berakhir.

[read more]

Tapi diluar dugaan, saat aksi heroiknya berlangsung, teroris bengis itu kembali hadir ke masjid. Nafsu iblis Sang Teroris tak tertahankan dengan memberondongkan senapan AR 15 miliknya. Termasuk ke tubuh lelaki paruh baya yang sedang menolong korban. Dia tak sempat mengelak. Serangan teroris kali kedua itu tak pernah diduganya. Sama tak terduganya dengan serangan pertama.

Nama lelaki itu Lilik Abdul Hamid. Kondisinya kritis usai serangan teroris yang kedua itu. Sampai akhirnya wafat.

Sudah sekitar 16 tahun Lilik tinggal di Selandia Baru bersama keluarganya. Lilik bekerja di maskapai penerbangan New Zealand. Pria yang beristrikan Neni itu juga Ketua PPIC Persatuan Pelajar Indonesia/Ketua Masyarakat Indonesia Christcurch.

Alumnus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) ini pernah bekerja di dua maskapai nasional sebelum berkarier di Air New Zealand. Almarhum merupakan lulusan RTPU (Pengatur Teknik Pesawat Udara) Course 26 STPI tahun 1983. Merujuk pada akun Facebook Lilik Abdul Hamid, disebutkan dia pernah bekerja di maskapai penerbangan Mandala Airlines dan Airfast Indonesia.

Lilik asli Medan, Sumatera Utara. Dia lulusan SD Negeri 12 Medan dan STM Dwiwarna Medan. Sebelum akhirnya merantau ke Negeri Kiwi.

Almarhum dikenal sangat baik. Milky Sunkar yang sempat ke Selandia Baru menuliskan dalam akun facebooknya tentang keramahan dan kebaikan almarhum. Menurut pengakuan Milky, rumah almarhum kerap jadi tempat menginap warga negara Indonesia yang datang ke sana. Tak cuma itu, almarhum juga mengajak jalan-jalan tamunya meski baru kenal.

Almarhum Lilik tak sungkan menunjukkan pilihan politiknya. Tinggal jauh di negeri orang tak membuat kepeduliannya terhadap kondisi bangsanya meluntur. Dia secara tegas dan jelas mendukung #2019GantiPresiden, mendukung Prabowo-Sandi.

Lilik telah memilih jalan hidupnya. Dia bisa saja kabur dan melarikan diri usai serangan brutal teroris yang pertama berakhir. Tapi itu tidak dilakukannya. Lilik lebih memilih membantu saudara-saudaranya sampai akhirnya dia ikut menjadi korban kebengisan teroris bernama Brenton Tarrant.

Kematian di waktu yang tepat yakni hari Jumat. Di tempat yang tepat pula yaitu masjid. Juga didalam kondisi yang tepat ketika sholat Jumat dan menolong sesama.

Allahummaghfiralhu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu

Selamat jalan Syuhada

 

Erwyn Kurniawan

[/read]