Berita  

Akun TikTok @islah_bahrawi Sebar Video Ceramah UAS yang Sudah Dipotong

Ngelmu.co – Beberapa hari lalu, akun TikTok dengan nama @islah_bahrawi, mengunggah video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS).

Video berdurasi 15 detik itu merupakan potongan dari pernyataan UAS, yang sebenarnya tengah menjawab tanya seorang jemaah.

Pada unggahannya tersebut, @islah_bahrawi, menuliskan takarir:

“Adil bagi satu orang, belum tentu adil bagi orang lain.”

Pemilik akun juga melengkapi takarirnya dengan beberapa hashtag, antara lain:

  • #islahbahrawi;
  • #islah;
  • #bahrawi;
  • #nkrihargamati;
  • #narasimoderat;
  • #muslim;
  • #salafi;
  • #wahabi;
  • #uas;
  • #abdulsomad;
  • #islam;
  • #jaringanmoderatindonesia;
  • #nkri;
  • #pancasila;
  • #indonesia;
  • #nkrihargamati; dan
  • #moderat.

Lalu, pada video itu juga terdapat penilaian yang berbunyi:

Ceramah begini mengajari warga satu negara untuk jadi pencuri, dengan alasan ketidakadilan.

Buat saya, penceramah dengan titel berderet-deret sekalipun, masih lebih hebat ‘kiai kampung’ yang memotivasi umat untuk terus berikhtiar dengan kesabaran, daripada mendorongnya jadi pencuri!

Mendapati hal tersebut, pihak UAS pun bersuara.

Melalui akun Instagram resminya, @ustadzabdulsomad_official, pihaknya mengunggah ulang video yang disebar oleh akun TikTok @islah_bahrawi.

Pada takarir, pihak UAS menulis:

Video pendek dipotong, disebarkan, karena kebencian. Video asli yang panjang.

Kebencian itu datang dari hoaks, hoaks melahirkan kebencian.

Semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Tidak hanya sampai di situ. UAS juga membuktikan bahwa video yang terunggah di akun TikTok @islah_bahrawi, adalah hasil potongan.

Pihaknya kemudian mengunggah video asli berdurasi 3 menit 28 detik, berisi penjelasan UAS.

Sebelumnya, seorang jemaah bertanya, “Ustaz, apa hukumnya menggunakan air, dicuri dari PDAM, untuk mengambil wudu?”

Jemaah yang hadir pun tertawa mendengar tanya tersebut. UAS diam sejenak, sebelum akhirnya menjawab:

Saya termasuk tim sosialisasi tentang fatwa ‘haram mencuri listrik PLN’.

Karena ada orang berpendapat, karena negara tidak adil, maka boleh mencuri listrik negara.

Karena negara tidak adil, maka boleh mencuri air negara.

Perlu dijelaskan, bahwa air dan listrik bukan punya negara. Air dan listrik punya umat.

Maka mencuri listrik dan mencuri air, bukan mencuri barang milik negara, tapi mencuri barang milik umat.

Minta ampunnya nanti ke seluruh umat di akhirat.

Maka yang selama ini mencuri listrik dan mencuri air, minta maaflah sekarang.

Caranya mudah. Naik ke atas mimbar ini, tanya, “Hai jemaah sekalian, selama ini aku mencuri air dan listrik kalian. Maukah kalian memaafkan saya?”

Jemaah kompak menjawab, “Mau”, yang kemudian disahuti kembali oleh UAS, “Nah, sudah selesai.”

Lalu, UAS melanjutkan penjelasannya:

Ingat, ada orang nanti di akhirat, datang menghadap Allah pada hari kiamat.

Salatnya banyak, puasanya banyak, zakatnya banyak, tapi amal yang banyak habis, gara-gara apa?

Gara-gara mengambil hak orang lain. Jangan sampai mengambil hak orang lain.

Berdosa kepada Allah, mandi taubat… tapi kalau dosa kepada manusia?

Oleh sebab itu, jangan sakiti hati orang, jangan zalimi orang.

Sepadan tanah… siapa yang menggeser sepadan tanah, sejengkal, dililitnya di leher tujuh lapis tanah.

Wudunya sah, karena air tadi suci dan menyucikan, tapi perbuatannya itu haram, perbuatan mencurinya itu.

“Jangan sampai kau ambil hak orang lain,” tegas UAS.

@ngelmuco Video #ceramah yang diunggah oleh akun @/islah_bahrawi adalah #video ceramah #UstadzAbdulSomad yang sudah dipotong. Simak pernyataan #UAS ♬ Antassalam – Maher Zain

Baca Juga:

Adapun akun TikTok @islah_bahrawi, mengunggah video ceramah UAS, hanya pada bagian:

“Karena negara tidak adil, maka boleh mencuri listrik negara, karena negara tidak adil, maka boleh mencuri air negara. Perlu dijelaskan, bahwa air dan listrik bukan punya negara…”