Ngelmu.co – Israel menjadi satu-satunya negara di dunia yang menerapkan pengadilan militer untuk anak-anak. Mereka seharusnya bisa menikmati masa kanak-kanaknya sebagaimana mestinya.
Namun sayangnya, sejak tahun 2000 silam, sedikitnya terdapat 8.000 anak Palestina, diseret secara paksa ke penjara dengan penyiksaan dan kekerasan. Sungguh miris.
Tak berhenti sampai di situ, bahkan setiap tahunnya, kekerasan terhadap anak Palestina kian bertambah. Tercatat sepanjang Januari-Juli 2019, 16 anak dibunuh, 446 ditangkap, 1223 luka-luka.
Dengan begitu, sudah jelas, bahwa Israel telah melanggar International Convention on the Suppression adn Punishment of the Crime of Appartheid (1776).
Melalui video singkat berdurasi 2:10 detik, Seto Mulyadi, atau lebih akrab dikenal sebagai Kak Seto, mengungungkapkan keprihatinannya atas apa yang dirasakan oleh anak-anak Al-Quds.
Sebagai psikolog anak, ia menuturkan, bahwa dunia anak-anak yang sebenarnya adalah dunia yang indah, bukan dunia yang dipenuhi banyak penindasan.
“Dunia anak adalah dunia yang indah. Dunia bermain, dunia penuh kekuatan cinta dan kasih sayang.” ungkapnya.
Ia pun sangat menyesalkan, jika dunia anak-anak yang semestinya dilalui dengan penuh keindahan dan kebahagiaan justru dirusak dengan berbagai tindak kekerasan.
“Sehingga sangat disesalkan, kalau dunia anak-anak ini dirusak dengan berbagai tindak kekerasan, kekejaman, atau pun kejahatan.”
Dengan begitu, Kak Seto menghimbau kepada seluruh masyarakat bangsa, untuk terus membela anak-anak Al-Quds, agar mereka dapat merebut kembali kebahagiaannya.
“Secara pribadi, saya menghimbau kepada seluruh komponen bangsa, untuk membela anak-anak Al-Quds di Palestina, dengan seluruh daya upaya.” lanjutnya.
“Dan mendesak kepada UNICEF, untuk melakukan upaya bersama yang lebih taktis dan cepat. Untuk menghentikan kejahatan Israel pada anak-anak Al-Quds.” imbuhnya.
Sehingga pada tanggal 1-8 Maret 2020 kemarin, Aliansi Indonesia, mengajak masyarakat untuk mengkampanyekan global, untuk menentang penculikan dan pemenjaraan anak-anak Al-Quds.
Dengan menyematkan hastag #SelamatkanAnakAlQuds, dihrapkan lebih banyak yang terlibat dan terpanggil hatinya untuk mengkampanyekan perlindungan anak-anak Palestina.
