Allahu Akbar! Serang Gaza, Pemerintahan Israel Terancam Bubar

 

Kisruh politik terjadi dalam pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai dikeluarkannya keputusan gencatan senjata di Gaza. Saat ini koalisi Netanyahu sangat rentan dan terancam menggelar pemilu lebih awal sekitar Maret 2019, bukan November seperti yang dijadwalkan.

Bila hal itu terjadi, Netanyahu juga terancam kehilangan posisi sebagai Perdana Menteri Israel untuk kelima kalinya.

“”Saya berbicara dengan seluruh kepala koalisi. Saya katakan kepada mereka ini saatnya menunjukkan tanggung jawab, jangan membubarkan pemerintahan, terutama di masa-masa sensitif-keamanan seperti sekarang,” kata Netanyahu seperti dilansir Reuters, Ahad (18/11).

Netanyahu berupaya keras mempertahankan koalisi dan berharap partai-partai lain tidak menarik dukungannya. Ia meyakinkan pimpinan partai memiliki strategi jitu soal Gaza.

“Kami punya satu tahun penuh hingga pemilu. Kami di tengah kampanye dan jangan keluar di tengah kampanye atau bermain politik. Saya tidak katakan pada malam ini kapan akan bertindak dan bagaimana. Saya punya rencana. Saya tahu yang harus dilakukan dan kapan melakukannya,” ujarnya.

Sementara itu, mayoritas anggota koalisi Partai Likuid pimpinan Netanyahu tidak setuju keputusan itu dan mengancam mundur jika tidak didengar aspirasinya.

“Gencatan senjata itu berarti Israel telah ‘menyerah’. Gencatan senjata akan membuat Hamas semakin kuat dan mengancam warga Israel di perbatasan,” kata Avigdor Lieberman yang meninggalkan posisi Menteri Pertahanan dan membuat partainya, Yisrael Beiteinu mundur dari koalisi pemerintah.

Menteri Pendidikan Israel yang juga pemimpin Partai Jewish Home, Naftali Bennett pun mengancam akan mundur dari koalisi apabila Netanyahu tidak memberikan posisi Menhan baru kepadanya.

“Kami bersama Menteri Kehakiman Ayelet Shaked yang juga anggota Partai Jewish Home akan segera menyatakan tetap bersama koalisi atau tidak pada awal pekan ini,” ujar Bennett.

Seperti diketahui, pemerintahan Netanyahu goyah tidak hanya disebabkan mundurnya partai-partai pendukung. Netanyahu juga terancam dipidanakan apabila terbukti bersalah dalam kasus korupsi yang melibatkan dirinya. Polisi tengah menyelidiki dua kasus penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan terhadap Netanyahu.

Sedangkan bagi warga Palestina, mundurnya Lieberman dari posisi Menteri Pertahanan Israel merupakan kemenangan bagi Gaza. Mereka turun ke jalan-jalan sambil membagikan permen.