Aneh, Ketum ICMI Sebut Reuni 212 Dakwah yang Tidak Produktif

 

Reuni Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 atau yang dikenal dengan Aksi 212 akan kembali digelar di Monas, Jakarta Pusat, pada Ahad (2/12). Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengimbau massa aksi untuk tidak mengedepankan jumlah karena bisa berujung pada kegiatan dakwah yang tidak produktif.

“Itu (Reuni 212) dakwah yang tidak produktif. Dakwah yang produktif itu mengajak dengan simpati, mengajak dengan damai, dakwah itu maknanya mengajak lebih luas dari tablig,” kata Jimly saat bertemu awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (29/11).

Meskipun Jimly mengimbau agar Reuni Aksi 212 tidak digelar terus-menerus, namun ia juga mengingatkan siapapun untuk tetap menghargainya. Menurut Jimly, Reuni Aksi 212 merupakan sebuah politik kerumunan yang menjadi sarana masyarakat mengungkapkan ekspresi dan pendapatnya.

“Jadi politik kerumunan itu cukup untuk ekspresi aspirasi itu harus dihargai, semua orang harus menghargainya, cuma kalau terus-menerus berkali-kali pakai alumni, lama-lama itu tidak produktif. Jadi kita memberi nasihat walaupun sampai sekarang ini kita tidak boleh menyalahkan itu kan orang bebas berekspresi, berpendapat, boleh saja, cuma jangan terus-menerus,” ujarnya.

Jimly juga mengingatkan tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam Reuni 212 untuk kembali berkontribusi memperbaiki masalah-masalah bangsa dengan semangat dakwah.

“Maka kalau boleh memberi saran kepada tokoh-tokoh masyarakat, kembalilah kepada semangat dakwah supaya kita memperbaiki dengan dakwah, jadi itu saran saya. Tapi tidak bisa saya larang,” tutur Jimly.