Berita  

Antara Cina, Etnis Uighur, dan Virus Corona di Mata Warganet

Ngelmu.co – Tak bermaksud bahagia di atas derita menyebarnya virus Corona di Cina, warganet mengaitkan, penahanan pemerintah Tiongkok terhadap lebih dari satu juta etnis Uighur, dengan puluhan juta penduduknya yang terpaksa dikarantina, karena virus mematikan tersebut.

Aktivitas niaga yang biasanya memenuhi pusat kota Wuhan, kini berubah drastis. Sunyi, mencekam. Toko serta pusat perbelanjaan pun tutup.

Masker wajah menjadi barang wajib, bagi semua orang yang ada di sana.

Stasiun kereta hingga bandar udara, juga berhenti beroperasi. Tak seorang pun ingin meninggalkan rumah, kecuali petugas kesehatan dan aparat keamanan.

Otoritas Cina, telah menyampaikan peringatan bahaya wabah virus corona di Wuhan, sejak 31 Desember lalu.

Kini, 41 juta penduduk, di 13 kota, terpaksa mengalami karantina massal.

Baca Juga: Derita Uighur di Kamp Xinjiang: Disiksa, Dipaksa Makan Babi, Hingga Konsumsi Alkohol

Warganet mengaitkan peristiwa tersebut, dengan dugaan penahanan yang dilakukan pemerintah Cina, terhadap 1,5 juta etnis Uighur, di kamp-kamp, di Xinjiang.

Seperti yang disampaikan seorang peneliti independen dari Jerman, Adrian Zenz.

Ia mengatakan, perkiraan itu diperoleh usai pemeriksaan citra satelit, dan kesaksian sejumlah warga Muslim yang mengaku kenghilangan kerabatnya.

“Meski masih spekulasi, dapat diperkirakan ada sekitar 1,5 juta etnis minoritas, sekitar 1 dari enam orang dewasa dari kelompok minoritas Muslim di Xinjiang, ditahan di pusat detensi, pengasingan, dan fasilitas re-edukasi,” kata Zenz di Dewan HAM PBB, Rabu (13/3/2019).

Lebih lanjut ia menyampaikan, Cina melakukan genosida kebudayaan, dengan mengajarkan paham-paham di luar keagamaan Islam kepada jutaan orang tersebut.

“Upaya China untuk merampas kebebasan berpendapat sejumlah etnis keagamaan minoritas di Xinjiang, tak lebih dari sebuah kampanye sistematis genosida kebudayaan, dan harus ditindak,” tegasnya, seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Bela Uighur, Ulama Malaysia: Boikot Produk China

Itulah yang membuat banyak warganet mengingatkan antara Cina, penahanan etnis Uighur, dan menyebarnya virus Corona.

@nibihooor: Uyghur Muslims are tortured in concentration camps, the world is silent. Corona virus outbreaks in Wuhan and attention is redirected back to China. Subhanallah.

@wahyoe_affandy: Masyarakat China Banyak yang Panik dengan Virus Corona, mereka lupa Masyarakat Uyghur panik karena menghadapi kekejaman pemerintahan China.

@opp522: China mengisolasi paling tidak 1 juta etnis Uyghur. Virus Corona mengisolasi 41 juta penduduk China di 13 kota.

@OpankGhozi: Virus Corona. Apa yg terjadi di China, mengingatkan saya pada isi dari surat Al-Buruj. Atas apa yang mereka lakukan terhadap umat Muslim di Uyghur. Ya Allah, selamatkan lah saudara-saudari se-iman kami di Uyghur dan di kota-kota lainnya. Aamiin.

@ejpanggabean: “Apakah virus Corona ini yang akan menghancurkan (memusnahkan) bangsa China, karena kezaliman para pemimpinnya terhadap umat Muslim Uyghur dan kuffur kepada Allah?

Seperti yang terjadi kepada kaum yang terdahulu? Hanya Allah yang tau. Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi pada bangsa kita.”

@EmhadyZ: Semoga menyebar dan merebaknya virus corona di negara China dan jatuhnya banyak korban jiwa bisa menjadi sebab pemerintah China tidak lagi membatasi, menekan dan menyiksa muslim Uyghur.

Baca Juga: PBB Curigai China Hukum Mati Akademisi Uighur Secara Diam-Diam

Sedikitnya, 26 orang dinyatakan meninggal dunia, dan lebih dari 800 pasien harus dirawat di rumah sakit, akibat virus tersebut.

Pemerintah membatalkan semua perayaan Imlek. Bahkan, kota terlarang dan taman hiburan Disneyland, tutup.

Wabah corona disebut menyebar, jelang perayaan Imlek, karena para penduduk yang bergerak pulang kampung, mempersulit upaya otoritas Cina memasung penyebaran virus.

“Tahun ini kami mengalami Imlek yang sangat menakutkan. Orang-orang tidak pergi ke luar karena bahaya virus,” kata seorang supir taksi di Wuhan yang tak menyebutkan namanya.

Baca Juga: Para Ilmuwan Menduga Sup Kelelawar Jadi Biang Keladi Virus Corona di Wuhan

Saat ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO), memang belum mendeklarasikan status Darurat Kesehatan Global (PHIEC) yang membuka keran pendanaan untuk meredam penyebaran wabah, karena menurut Komite Darurat IHR, wabah baru ditemukan di Cina.

Namun, sejumlah negara, saat ini sudah melaporkan kasus infeksi virus corona terjadi pada warganya, atau wisatawan asing yang tiba dari negeri Tirai Bambu.

Antara lain Singapura, Vietnam, Thailand, dan Indonesia.

Baca Juga: Sudah Menginjakkan Kaki di Xinjiang, Ustaz Azzam Sodorkan Fakta ke YM

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona, sekaligus meningkatkan kesiagaan.

Hal itu menanggapi kasus penyebaran virus yang telah dikonfirmasi di sejumlah negara Asia Tenggara.

“Yang paling penting, kita waspada, hati-hati. Saya sudah perintahkan ke Menteri Kesehatan untuk diawasi secara detail,” kata Jokowi, di Istana Negara, seperti dilansir Detik, Jumat (24/01).

“Kita juga sudah siap mengecek dengan scanner setiap kedatangan dari luar, siapapun, yang kita perkirakan kemungkinan besar terjangkit (virus) ini,” pungkasnya.