Berita  

Apa yang Langka ketika Murah dan Muncul saat Mahal? Ya, Minyak Goreng!

Langka Minyak Goreng
Harga minyak goreng di Bandung, Jawa Barat; Rp47.900. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Ngelmu.co – Di saat pemerintah menetapkan HET [harga eceran tertinggi], masyarakat kesulitan menemukan minyak goreng di pasaran.

Namun, di saat pemerintah mencabut HET; mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasar, barang tersebut muncul seketika.

Minyak Goreng Langka

Sebelumnya, pemerintah menetapkan HET untuk minyak goreng kemasan premium, mencapai Rp14.000 per liter.

Sementara untuk kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan curah Rp11.000 per liter.

Sayangnya, tidak banyak rakyat yang merasakan keuntungan dari aturan tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari hasil ‘sidak’ Detik, Ahad, 6 Maret 2022 lalu.

Detik mencoba mengecek langsung ketersediaan minyak goreng, dengan mendatangi dua supermarket di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Pada kesempatan itu, tidak tampak satu pun minyak goreng.

Di sana, yang ada hanya tulisan ‘program pemerintah minyak goreng Rp14.000/ liter’.

Namun, dari enam tingkat rak, tidak ada satu pun yang memajang minyak goreng Rp14 ribu per liter.

Minyak goreng kerap kosong, karena antusiasme masyarakat, katanya.

Supermaket pertama bilang, baru pagi hari menyediakan 100 karton minyak goreng, tetapi di siang hari, sudah ludes.

Hal serupa juga terjadi di supermarket lain; yang masih berlokasi di kawasan Bintaro.

Hari itu, minyak goreng juga tidak tampak di sana.

Menurut penjaga toko, minyak goreng cepat habis, dan kedatangan juga tidak menentu.

“Datang minyak goreng bisa lima hari,” sebut karyawan yang tidak disebutkan namanya itu.

Akibat ‘kelangkaan’ tersebut, akhirnya, pemerintah mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasar.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan, harga minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga keekonomian.

“Harga [minyak goreng] kemasan lain ini tentu akan menyesuaikan terhadap nilai daripada keekonomian.”

“Sehingga tentu kita berharap, bahwa dengan nilai keekonomian tersebut, minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional.”

Demikian kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/3/2022) lalu.

Ada, tapi Mahal!

Keputusan pemerintah; mencabut HET minyak goreng, tampaknya langsung berdampak pada ketersediaan pasokan di toko-toko ritel.

Sebagaimana hasil pantauan Detik di sebuah supermarket daerah Setiabudi, Jakarta; dan Bintaro, Tangerang Selatan.

Minyak tampak di sana, walaupun, harganya jauh lebih mahal.

Di supermarket daerah Setiabudi, misalnya.

Harga untuk minyak goreng kemasan premium ukuran dua liter berada di kisaran Rp43.900-Rp44.000.

Fakta lainnya adalah tidak tersedianya minyak goreng kemasan premium ukuran satu liter.

Sementara di supermarket daerah Bintaro, harga minyak goreng kemasan premium ukuran satu liter adalah Rp16.000.

Di sana, walaupun minyak goreng premium ukuran dua liter juga tersedia, tetapi belum terpajang; alias masih berada di gudang.

Sebelumnya, persoalan minyak goreng ini juga membuat Menteri Kelautan dan Perikanan ke-7 RI Susi Pudjiastuti, bertanya; bahkan menangis.

Selengkapnya, baca: