Opini  

Aprindo Tegaskan Tutupnya Sejumlah Ritel Bukan karena Bisnis Online!

Ngelmu.co – Sejak Januari hingga Oktober 2017 sejumlah toko ritel terus berguguran, mengalami kebangkrutan, mulai dari Sevel, Matahari, Ramayana, Lotus, sampai terakhir Debenhams.

Menanggapai hal itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta mengatakan bahwa gugurnya toko ritel bukan disebabkan oleh maraknya bisnis online. Menurutnya, ada banyak penyebab tutupnya toko ritel.

Menurut Tutum, tutupnya ritel besar terjadi di lokasi yang memang tidak strategis dalam persaingan bisnis. Di sisi lain, kondisi daya beli masyarakat di wilayah tersebut memang sedang lesu.

“Bukan online faktor utama. Tapi terakhir yang dihebohkan dan dimunculkan online. Kebetulan Presiden kita ini senang dengan digital ini sehingga semua menterinya mencocokkan dengan online, online, online,” ujarnya di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta, Sabtu (28/10).

Dia menambahkan, di beberapa daerah juga terjadi penutupan toko ritel. Namun, banyak juga ritel yang membuka cabang baru.

“Tapi kalau buka-tutup toko itu sudah sering. Cuma antara lebih banyak buka atau lebih banyak tutup, pasti lebih banyak buka daripada tutup karena lokasi tidak cocok, salah ambil lokasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, diskon yang kerap dilakukan oleh ritel menjelang tutup dilakukan sebagai salah satu cara mengembalikan biaya operasional. Dengan demikian, kerugian yang dialami ritel tidak terlalu dalam.

 

Sumber: Jawa Pos