Arie Untung: Taktik Belah Bambu Ala Penjajah Harus Dihadapi dengan Rapatkan Shaf

Ngelmu.co – Artis Indonesia, Arie Untung, men-twit-kan kalimat-kalimat yang sangat patut untuk direnungi dan dilakukan.

“Dulu penjajah, saat terdesak karena persatuan pejuang dan ulama, dipakailah taktik “devide et impera” (politik adu domba), yuk bersatu #rapatkanshaf,” kata Arie Untung melalui akun twitternya, Rabu (8/11/2017).

Sungguh benar apa yang disampaikan oleh Arie Untung ini. Selama ini umat Islam tercerai berai sehingga mudah disusupi, difitnah dan dipecah-belah. Tidak ada persatuan dalam umat Islam.

Padahal untuk membuat Islam kuat dan berkembang pesat adalah dari persatuan umat. Seperti contohnya, kesadaran dan persatuan Umat Islam membuat Ahok yang didukung Penguasa dan para “Naga” yang memiliki kekuasaan dan uang, akhirnya tersingkir dan kalah dalam Pilkada DKI. Kekalahan yang tidak terduga.

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Ahok yang tersebar di gereja-gereja terkait rencana global menguasai Indonesia yang dimulai dari menaklukkan Ibu Kota Jakarta pun kandas. Kekalahan tersebut tentunya membuat mereka panik, maka operasi khusus pun dimainkan yaitu Operasi Belah Bambu. Operasi tersebut adalah cara klasik kolonial dalam Manajemen Konflik.

Antar umat Islam diadu domba, mencoba untuk menceraikan satu dengan yang lain. Ulama dan tokoh tertentu ditolak dan dikriminalisasi serta ditangkap. Pengajian didemo dan dipaksa dibubarkan.

Untuk melawan taktik ini tak ada cara lain selain Umat harus merapatkan shaf. Bersatunya Umat dan Ulama. Hal itu yang harus terus dijaga dan digelorakan.