Berita  

Asal-usul Corona, WHO: Besar Kemungkinan dari Tempat Ini

Peter Daszak WHO Coronavirus China
Anggota tim ahli WHO Peter Daszak, di Wuhan, Cina, 3 Februari 2021. Foto: AFP/Hector Retamal

Ngelmu.co – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali bicara soal asal-usul wabah virus Corona. Pihaknya menyebut, besar kemungkinan peternakan satwa liar di Cina adalah sumbernya.

Di Yunnan, Cina bagian selatan, peternakan satwa liar memang tersebar.

Maka ada kemungkinan, penularan terjadi ketika pedagang memasok hewan-hewan dari peternakan ke pasar.

Tepatnya pasar basah Huanan yang menjadi tempat awal virus Corona ditemukan, di Wuhan, Cina.

Peter Daszak selaku pakar ekologi penyakit dari WHO pun menjelaskan.

Beberapa hewan liar yang dijual di pasar basah tersebut, bisa jadi tertular COVID-19 saat di peternakan, dari kelelawar.

Mengutip Live Science, WHO akan mengungkap rilis lengkap penemuan asal-usul virus Corona dalam beberapa pekan ke depan.

Sebelumnya, pada Januari 2021, WHO telah melakukan perjalanan ke Cina, guna melakukan investigasi.

Penyelidikan yang kemudian juga menepis teori konspirasi, bahwa COVID-19 adalah virus buatan.

Penyidik WHO menegaskan, pihaknya tidak menemukan kaitan antara COVID-19 dengan laboratorium di Wuhan.

Sejauh ini, para ilmuwan meyakini, Corona beredar dari kelelawar, melompat ke manusia, dan kemungkinan melalui spesies perantara.

“Virus itu kemungkinan ditularkan dari kelelawar, di Cina selatan, ke hewan di peternakan satwa liar, dan kemudian ke manusia.”

“Peternakan satwa liar adalah bagian dari proyek yang telah dipromosikan pemerintah Cina, selama 20 tahun.”

“Untuk mengeluarkan penduduk pedesaan dari kemiskinan, dan menutup kesenjangan pedesaan-perkotaan.”

Demikian penjelasan Daszak, mengutip npr.org, Kamis (18/3).

“Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, anjing rakun, dan tikus bambu,” imbuhnya.

“Dan mereka membiakkannya di penangkaran,” lanjutnya lagi.

Baca Juga: Ilmuwan AS Sebut Corona Ada di Cina Sejak Oktober 2019

Terlepas dari itu, Cina sempat berdalih, bahwa peternakan satwa liar dibuat seaman mungkin [agar tak memicu penyebaran virus].

Pemerintah Tiongkok, bahkan mengeklaim, telah mengarahkan warganya soal tata cara mengubur, membunuh, atau membakar hewan yang benar [agar tak memicu penyebaran penyakit].

Kembali ke Daszak, WHO mengaku masih belum mengetahui hewan apa yang membawa virus dari kelelawar ke manusia.

“Saya pikir SARS-CoV-2 pertama kali menyerang orang-orang di Cina Selatan. Tampaknya seperti itu.”

Lebih lanjut, WHO juga menemukan bukti, bahwa peternakan satwa liar ini memasok pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan.

“Cina menutup jalur itu karena suatu alasan,” ungkap Daszak.

“Yakni, mereka mungkin berpikir bahwa ini adalah jalur penularan [asal-usul Corona] yang paling mungkin,” imbuhnya.

“Yang juga akan disimpulkan oleh laporan WHO,” pungkas Daszak.