Berita  

Ayana Moon: Kepribadianku Berubah Drastis Setelah Jadi Mualaf

Ayana Moon Mualaf Korsel

Ngelmu.co – Setelah memutuskan memeluk agama Islam, Ayana Jihye Moon, harus menerima kenyataan jika dirinya menjadi kaum minoritas, di negaranya; Korea Selatan. Namun, hal itu tak membuat wanita yang populer di kalangan muslimah—khususnya Indonesia dan Malaysia—menyesal.

Kepribadiannya memang berubah. Tetapi ke arah yang lebih baik. Ayana mengaku, ajaran Islam, menuntunnya menjadi orang yang lebih sabar.

“Sebelum mualaf, aku berada di golongan mayoritas, tetapi sekarang aku ada di kaum minoritas, karena agamaku,” tuturnya.

“Aku bertemu beragam macam orang, kadang orang-orang kurang mampu yang tidak melanjutkan pendidikannya,” sambung Ayana.

“Dan terkadang aku harus menghadapi stigma negatif mengenai Islam, sebagai Muslim Korea. Jadi menurutku kepribadianku berubah drastis,” lanjutnya lagi.

Hal ini ia sampaikan dalam video berdurasi 17 menit 5 detik, yang diunggah di kanal YouTube Ayana Moon, Ahad (26/7) lalu.

Video itu bertajuk ‘Unboxing Buku Ayana oleh Ayana’. Sebelumnya, ia memang menulis buku yang menceritakan perjalanan hidupnya, ‘Ayana Journey to Islam’.

“Maybe from my personal, karena aku dari keluarga yang baik, orang tuaku mencintaiku. Mereka membiayaiku dan melakukan segalanya untukku. Aku adalah murid yang baik,dan punya banyak teman,” akuannya.

“Aku, terkadang jadi ‘sombong’, dan kadang kurang mengapresiasi. Aku pikir aku akan mendapatkannya secara alami, yang mana aku layak mendapatkannya,” imbuh Ayana.

“Namun, setelah aku masuk Islam, aku mulai lebih bersyukur menerima banyak hal, dan membuka hatiku pada hal-hal lain,” sambungnya lagi.

Baca Juga: Kisah Mualaf Bos JNE dan Mimpinya Dirikan 99 Masjid

Lewat video itu pula, Ayana, mengungkapkan bagaimana dirinya menjalani kehidupan penuh tantangan; sebagai Muslim di Korsel.

“Saat itu aku berdoa dengan giat, aku juga bekerja dengan keras, karena aku sendirian di sana, dan aku sadar tidak ada yang bisa membantuku; maksudku seperti keluarga,” ujarnya.

“Ka Farah (sahabat Ayana di Malaysia) sangat membantuku, tapi dia punya anak dan punya kehidupannya sendiri. Aku tidak bisa hanya bergabung dengannya ‘kan?” lanjut Ayana.

“Aku mesti jadi diriku sendiri, dan mencari pekerjaanku sendiri. Jadi aku harus bekerja sangat keras. Aku tidak pernah meninggalkan sholat, aku berdoa dengan giat,” imbuhnya.

“Begitulah caraku menghadapi momen-momen tersebut. Meskipun aku sendiri, selalu berpikir aku tidak sendirian, karena aku bersama Allah,” sambung Ayana.

Di akhir video, ia tak lupa menuturkan alasannya menulis buku terkait perjalanannya ‘menemukan’ Islam.

“Aku sadar, kalau aku juga bisa menginspirasi orang-orang lain, termasuk yang terlahir sebagai Muslim juga,” kata Ayana.

“Terkadang, yang terlahir Islam, sering melupakan apa saja yang mereka dapat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” lanjutnya.

“Begitulah kenapa aku ingin menulis bukuku sendiri, dan aku juga suka baca buku. Akhir-akhir ini orang-orang suka nonton YouTube, Instagram, atau media sosial lain,” kata Ayana.

“Mungkin aku ketinggalan zaman, tapi aku lebih suka membaca sesuatu, dan aku juga suka menulis,” pungkasnya.

Ayana juga menjelaskan, jika keuntungan dari penjualan bukunya itu, sebagian akan disumbangkan untuk pengobatan pasien kanker.

Di mana sejauh ini, bintang iklan Wardah itu, sudah berhasil menyumbangkan Rp50 juta, untuk para pasien kanker di Jawa Barat.