Berita  

Bagikan Video ‘MUI Harus Berbenah’, Benny Susetyo ‘Diserang’ Warganet

Bagikan Video 'MUI Harus Berbenah', Benny Susetyo ‘Diserang’ Warganet

Ngelmu.co – Seorang pastor bernama Antonius Benny Susetyo ‘diserang’ warganet di Twitter. Ini terjadi, lantaran dirinya membagikan sebuah video berjudul ‘MUI Harus Berbenah, Jangan Jadi Sarang Kelompok Radikal’.

Bagikan Video Terkait MUI

Video tersebut, berkaitan dengan penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain An Najah, oleh Densus 88 karena diduga terlibat dengan kelompok terorisme.

Di mana, dalam video tersebut pula, Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan, penangkapan tersebut menjadi gambaran bahwa jaringan radikalisme dan terorisme di Indonesia telah menyusup secara sistematik ke berbagai institusi sosial, termasuk institusi keagamaan.

Menurutnya, momentum penangkapan tersebut seharusnya cukup menjadi alsan bagi MUI untuk elakukan pembenahan secara besar-besaran. Hal tersebut perlu dilakukan, agar nantinya seluruh pengurus MUI dapat dipastikan tidak terafiliasi dengan jaringan terorisme.

“Penangkapan An-Najah harus menjadi momentum koreksi serius bagi MUI untuk melakukan upaya-upaya ekstra, memastikan kelembagaan MUI tidak menjadi instrumen promosi intoleransi. Bukan hanya MUI di tingkat Pusat, MUI di berbagai tingkatan juga mesti berbenah,” jelasnya.

Ia menilai, bahwa MUI telah kecolongan dengan menerima dan menempatkan Ahmad Zain sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI. Terlebih, tugas komisi tersebut juga bersinggungan dengan berbagai aliran dan pandangan keagamaan.

Dirinya khawatir, kehadiran sosok seperti Ahmad Zain di tubuh MUI justru hanya akan melegitimasi praktik intoleransi, diskriminasi dan persekusi terhadap warga negara dan kelompok-kelompok keagamaan tertentu.

“Sekalipun dalam perspektif MUI fatwa-fatwa tersebut bagian dari tugas dakwah, tetapi MUI tidak pernah menghitung secara saksama risiko dan dampak yang ditimbulkan dari fatwa terhadap kehidupan kebangsaan dan kenegaraan,” ujarnya.

Atas video yang dibagikan oleh Benny Susetyo itu pun, warganet lantas bermai-ramai menyerangnya. Mereka kemudian membongkar kembali terkait kasus seorang pendeta yang menyuplai senjata api ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga, yang ada di Intan Jaya, Papua.

Tanggapan Warganet

@KhariulAmbia5: “Nah loh.. Romo ini di depan sok cool, di belakang nikam. Temannya seprofesi sendiri terbukti menyuplai senpi…”

@shabirun_husnum: “Ben… Gue emang belum dengar lengkap penjelasan loe. Tapi penggunaan narasi ‘SARANG’ itu, terasa kontraprodutif dalam membina kerukunan beragama kita. Soalnya, loe bukan muslim dan itu pekarangan orang, jadi loe jangan loncat pagar deh.”

@danikediri1908: “Sebagai anggota BPIP, tidak sepantasnya bapak bicara seperti itu. Apalagi ini bukan ‘Pekarangan’ bapak. Dalam Pancasila, masuk sila ke berapa tweet bapak ini. Jika tidak dapat menyatukan perpecahan, jangan sampai menambah perpecahan. Jika tidak mampu juga lebih baik, mundur dari BPIP.”

@asli_wni: “Beni lebih baik kau urus golonganmu saja. Itu di Papua banyak pendeta jadi pemasok senjata untuk teroris. Jangan pula kau makan gaji buta sebagai anggota BPIP hasil kerjanya 0 besar, yang ada suka bikin ribut antar anak bangsa seperti sekarang ini!”