Berita  

Balasan yang Didapat Usai Ikhlas Mundur karena Pertahankan Cadar

Muyyassaroh MTQ Sumut

Ngelmu.co – Muyyassaroh adalah peserta MTQ ke-37 di Sumatra Utara, yang ikhlas mundur dari acara, demi mempertahankan cadarnya.

Peristiwa yang melibatkannya itu, menyita perhatian banyak pihak. Bahkan, kabar ini sampai ke salah satu pengguna Twitter, asal Kuwait, @alnassar_kw.

“Indonesia. Seorang gadis berpartisipasi dalam kompetisi internasional untuk Al-Qur’an, dan hadiah utamanya adalah 9.500 riyal Saudi,” demikian cuitnya, seperti dikutip Ngelmu, Kamis (10/9).

“Panitia telah memberinya pilihan, antara memperlihatkan wajahnya atau menarik diri, jadi dia mengundurkan diri,” sambung Al Nassar.

“Orang-orang bersimpati dan berterima kasih padanya, dan memberinya dua kali penghargaan, sebuah rumah dan perjalanan umrah,” lanjutnya lagi.

“Panitia meminta maaf atas apa yang terjadi, dan (salah satu pihak) akan memberinya 27.000 riyal,” pungkasnya.

Meski tak diketahui jelas kebenaran cuitan itu, terdapat respons lain atas kejadian yang dialami Muyyassaroh.

Lewat akun Facebook-nya, pria yang akrab disapa Ustaz Risal Panigoro–Direktur Islamic Center Al Huda Luwuk–mengaku sudah mendapat kontak yang bersangkutan.

“Alhamdulillah, sudah di-dapatkan kontaknya, dan sementara, sudah ada untuk dua orang yang akan beri hadiah umrah,” tulisnya.

Baca Juga: Peserta Terpaksa Mundur karena Pertahankan Cadar, Panitia MTQ Sumut Buka Suara

Sebelumnya, salah satu kakak dari Muyyassaroh, Abdul Rahman Ali Al-Panipahani, menjelaskan keadaan sang adik pasca kejadian.

“Saya yang membawa beliau untuk tampil pada ajang tersebut. Demi Allah, saya katakan bahwa dewan hakim orang arif dan sholeh, insya Allah,” tuturnya.

“Permasalahan ini hanya kesalahan komunikasi antara dewan hakim dengan panitia, alhamdulillah sudah selesai.”

“Peserta disuruh kembali, karena kami sudah menuju Medan, tidak bisa untuk kembali tampil, karena secara psikologis, beliau juga tidak bisa sambil menangis di hadapan saya.”

“Demi Allah, saya katakan kepada masyarakat Sumut, bahwa aturan yang disampaikan dewan hakim, tidak sampai kepada official dan kepada peserta.”

“Kalau itu kelas aturannya, maka kami tidak akan tampil. Kami diajari oleh Abah, menjadi manusia yang taat aturan dunia dan akhirat.”

“Demikian, mohon maaf kami sekeluarga. Wassalamu’alaikum,” tutup Rahman Ali.

Bukan hanya Al Nassar dan Ustaz Risal, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ustaz Tengku Zulkarnain, juga berkomentar atas kejadian ini.

“Kamu harus berbesar hati, Nak. Ada berjuta-juta wanita bercadar di seluruh dunia,” ujarnya.

“Bapak mengapresiasi, mudah-mudahan Allah, memberimu pertolongan, dunia akhirat,” imbuhnya.

“Rasulullah memberi syafaat di hari kiamat. Al-Qur’an, menolongmu di hari kiamat,” lanjutnya lagi.

“Langkah dia sangat tepat, kita harus memberi hadiah untuk ananda ini. Ananda tahun depan akan umrah. Akan saya carikan dananya untuk umrah,” pungkas Ustaz Tengku Zulkarnain.