‘Bangkai’ Ratusan Bus TransJakarta di Bogor Resahkan Warga

Ngelmu.co – Ratusan ‘bangkai’ bus Transjakarta yang terpakir di lahan kosong, di Jalan Raya Dramaga, RT 01 RW 01, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diakui warga telah menciptakan keresahan.

Hal ini diungkap oleh Ketua RW setempat, Asep Taufik Rahman yang mengaku belum menerima permohonan izin, terkait penggunaan lahan maupun keberadaan ratusan ‘bangkai’ bus TransJakarta tersebut.

“Ini ‘kan (lahan) masuk wilayah RW 01, seharusnya dari pihak perusahaan atau pemilik lahan, ada izin lingkungan. Tapi sampai saat ini, belum ada izin ke saya,” ungkapnya di lokasi, seperti dilansir Okezone, Selasa (30/7).

Menurut Asep, tak sedikit warga setempat yang mengaku resah dan mulai khawatir dengan keberadaan ‘bangkai’ ratusan bus TransJakarta.

Mereka menilai, jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan memancing tindak kriminal, seperti pencurian di sekitar lokasi.

“Banyak warga yang tanya ke saya, itu tempat apa, karena saya enggak tahu, saya bilang gudang sementara saja, ‘kan ada bus ini juga bikin rawan aksi kriminal juga (pencurian),” ungkap Asep.

Salah satu warga bernama Rizal (28) pun mengaku, sudah terjadi dua kali aksi pencurian kabel di lokasi tersebut, dan salah satu pencuri yang tertangkap basah, dihajar massa hingga babak belur.

“Pernah kemalingan dua kali, satu diserahin ke polisi, satu lagi digebukin saja. Mereka nyolong kabel-kabel bus, biasanya diambil tembaganya,” tutur Rizal.

Karena selain lokasi yang sepi, luasnya lahan juga dinilai memudahkan para pencuri dalam melancarkan aksinya. Penjaga lahan pun akhirnya memelihara anjing, untuk membantu mengamankan sekitar lokasi.

“Makanya sekarang ada anjingnya. Ada yang jaga, tapi itu ‘kan luas banget, pasti bus-bus yang di ujung, kabelnya sudah pada diambilin maling,” pungkas Rizal.

Setali tiga uang, Camat Dramaga, Adi Heryana membenarkan, warga yang tinggal di sekitar lokasi memang mulai resah dengan penyimpanan bus itu.

“Iya, sempat resah, keberatan, karena datang bus tanpa diketahui secara berturut-turut setiap malam. Khawatir juga itu jadi objek pencurian, seperti itu,” ujarnya, seperti dilansir Kumparan, Senin (29/7) kemarin.

“Sementara ini, kami selama memang tidak ada komplain dari masyarakat kalau saat ini dan tidak mengganggu masyarakat, ya tentunya kami juga tidak akan berbuat banyak,” lanjut Adi.

Namun, Adi menuturkan jika pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan pihak kurator dan pemilik lahan, untuk membahas lebih lanjut polemik ‘bangkai’ bus TransJakarta. Namun, belum ada respons positif yang mereka terima.

“Kami juga akan mencoba untuk bisa menghubungi kurator atau pemiliknya, berkaitan dengan masalah penyimpanan bus TransJakarta ini. Jadi hanya dapat surat balasan, itu saja saat tahun 2018, yang menjelaskan bahwa bus ini milik PT Adi Teknik Equipindo, dan sedang dalam proses persidangan, dan sebagainya,” jelas Adi.

Adi menyatakan, saat ini pihaknya sudah konsultasi, tetapi masih menunggu arahan dari Kabupaten Bogor, untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Paling tidak, kami sudah menyampaikan laporan ke pihak kabupaten, nanti kita menunggu petunjuk dari kabupaten harus seperti apa,” pungkasnya.

Sebelumnya, diketahui ratusan unit bus TransJakarta terpakir di sebuah lahan kosong seluas 3 hektar, di pinggir Jalan Raya Dramaga, tepatnya di Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di mana sebagian besar bus berwarna oranye yang usang itu, berada dalam kondisi rusak. ‘Bangkai-bangkai’ bus tersebut, merupakan milik salah satu perusahaan yang mengalami pailit, dan dikuasakan kepada tim kurator sejak tahun 2018.