Ngelmu.co – Barista yang bekerja di Starbucks Target St. Paul-Midway, Amerika Serikat (AS), menulis kata ISIS di gelas pesanan seorang Muslimah, bernama Aishah, Rabu (1/7) lalu. Wanita berusia 19 tahun itu pun merasa dilecehkan, karena sebelumnya telah berulang kali mengucap nama.
“Saat dia menanyakan nama, saya mengulanginya beberapa kali. Sangat tidak mungkin dia mendengarnya jadi ISIS,” tegas Aishah.
“(Aishah) Sangat mudah dikenal, dan saya mengulanginya berkali-kali,” sambungnya, seperti dilansir CNN.
“Ketika saya melihat (tulisan ISIS di gelas) saya sangat emosi. Saya merasa dilecehkan dan dihina,” imbuhnya lagi.
“Ini menghancurkan reputasi Muslim, di seluruh dunia. Saya tak percaya. Hal seperti ini, tak bisa diterima,” lanjut Aishah.
Saat kejadian, Aishah, tak diam begitu saja. Ia langsung mengadu pada manager Starbucks setempat.
Namun, bukan mendapat pembelaan, manager gerai kopi itu justru menyalahkan Aishah.
“Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah,” akuannya.
Sementara barista yang bersangkutan, menuding Aishah, saat itu tak mengucapkan nama dengan jelas.
Bahkan, pelaku mengelak jika kesalahan memang kerap terjadi pada penulisan nama pelanggan.
Tak ingin diam, Aishah, pun mengajukan keluhan resmi ke pihak Starbucks Midway Target, tetapi tidak langsung ditanggapi.
Setelah ramai pemberitaan, barulah Juru Bicara Starbucks Midway Target, buka suara. Berikut pernyataan lengkapnya:
“Semua orang yang berkunjung di sini merasa disambut, dihargai, dan dihormati. Kami sangat melarang diskriminasi serta pelecehan dalam bentuk apa pun.
Kami sangat menyesal atas pengalaman tamu di gerai kami, dan segera meminta maaf kepadanya, ketika dia membuat kami sadar akan situasi seperti ini.
Kami telah menyelidiki masalah ini, dan percaya bahwa itu bukan tindakan yang disengaja. Namun, kesalahan yang di-sayangkan, tapi bisa dihindari dengan klarifikasi.
Kami mengambil tindakan yang sesuai dengan anggota tim, termasuk pelatihan tambahan, untuk memastikan ini tak akan terjadi lagi.”
Tak puas dengan penjelasan tersebut, Council on American-Islamic Relation (CAIR), bersama Dewan Hubungan Amerika-Islam, menyerukan pemecatan terhadap dua karyawan yang terlibat.
Direktur Eksekutif CAIR Minnesota, Jaylani Hussein, pun beranggapan jika kesalahan bukan hanya karena ketidaksengajaan.
“Ini bukan kesalahan sederhana,” tegas Hussein.
Kabar terkini, Aishah, mengaku jika pelaku tak pernah menanyakan ejaan namanya.
Sampai detik ini, ia juga belum menerima permintaan maaf langsung, baik dari pihak barista, pun manajer terkait.
Kejadian ini, jelas mengundang amarah dari berbagai dunia. Berikut di antaranya, seperti dikutip Ngelmu, dari media sosial Twitter, Kamis (9/7):
A Muslim Woman ordered a coffee from Starbucks.
Her name is Aisha but before she could tell her name, a Starbucks employee had already written ISIS on her cup
Strubucks’s response: it was an “unfortunate mistake.” accompanied w/ no action
STOP GIVING YOUR MONEY TO STARBUCKS!! pic.twitter.com/pzr0egDmdN
— StanceGrounded (@_SJPeace_) July 7, 2020
Islamaphobia is real! Muslims get discriminated by virtually everyone, from the press, the police, civilians and even the so called ISIS! It’s difficult being a true Muslim, after all said and done, truth will triumph against injustice, lies and hate!
— Taha (@TahaAdam_) July 8, 2020
To Ms. Aisha,
I know it’s not enough for me to apologize for Starbucks and the employee that was so offensive but know I am very sorry for the actions of these people. I am so embarrassed to be white!!!!!!!!!!— TsnBaba (@alice_whiting) July 7, 2020
We need to stop giving our money to companies they do not like or even respect us.
— MikeB-n-TN (@mtbrown3) July 7, 2020
Udelah ga usah beli ginian, rasis pro lgbt, mesum, mahal pula, mendingan warkop bantu umkm.
— مصعب رباني (@MUSHABmoeba) July 9, 2020