Opini  

Benaran Cuma DKI yang Jujur soal Angka Kematian Akibat Covid?

Anies bertemu keluarga korban meninggal akibat Covid di TPU Rorotan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama keluarga korban meninggal akibat Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Instagram/aniesbaswedan

Hanya DKI?

Begitu saja pun mungkin sulit merealisasikannya sekarang. Menyuruh rakyat tinggal di rumah, malah berisiko berat, manakala virus varian baru mengganas.

Menurut data, 40 persen rumah warga kita, berukuran kurang dari 50 meter persegi.

Dalam kata lain, hunian seperti itu berpotensi besar membuat satu anggota terdampak. Serumah atau sekeluarga, ikut tertular.

Fenomena sekeluarga terpapar, menjadi tren sebulan terakhir.

Pengeras suara dari masjid atau musala di kampung-kampung, mengonfirmasi itu.

Setiap waktu, pengeras suara mengumumkan warganya yang wafat.

Jumlah yang wafat dari hasil update harian Satgas Covid-19, kita ragukan validitasnya mendata semua korban wafat.

Data wafat resmi yang sudah melambung, belum tentu meng-cover kematian yang diumumkan melalui pengeras suara di rumah-rumah ibadah tadi.

Apakah juga sudah meng-cover kematian warga yang melakukan isolasi mandiri?

Apakah mencatat kematian yang dikabarkan setiap hari di berbagai WhatsApp grup komunal?

Di media sosial, japri-japri dari keluarga, kawan dekat, teman sekolah, dan teman pengajian yang wafat dalam masa isolasi mandiri?

Kita khawatir, data resmi itu hanya dipasok dari rumah sakit-rumah sakit.

“Khusus DKI, saya jamin, data kematiannya akurat, meng-cover seluruh korban yang wafat di DKI,” kata Gubernur Anies Baswedan, Selasa (27/7) petang.

Menurut Anies, sejak awal pandemi, Pemprov DKI, peduli pada keterbukaan informasi publik.

“Seluruh jajaran Pemprov DKI, sejak dari RT/RW, wajib mencatat kematian warganya.”

“Laporan kami valid, bersumber dari RT yang bertugas di lini terdepan,” jelas Anies.

Bagaimana dengan provinsi lain? Mari kita tengok situs laporcovid19.org, yang menampilkan data kematian isolasi mandiri dan di luar RS per provinsi [sejak Juni 2021].

Ternyata, hanya Jakarta, satu-satunya yang melaporkan kematian warganya, seperti yang terlihat pada rekaman tiga hari lalu, Ahad (25/7).

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.

Semoga seluruh almarhum dan almarhumah, yang merupakan saudara-saudara kita, lebih terawat dan tentram di dalam pangkuan Ilahi Rabbi.

Mendapat tempat lapang, nyaman, dan indah di sisi-Nya.

Baca Juga:

Merespons tulisan Ilham Bintang, Ngelmu pun mencoba mengunjungi sendiri situs laporcovid19.org.