Berita  

Benarkah, Letkol Jecky Zulkarnain Aniaya Anak Usia 11 Tahun?

Letkol Jecky Zulkarnain Aniaya
Ayah korban, Tri Sopan Diono (40). Foto: Istimewa

Ngelmu.co – Benarkah Letkol Jecky Zulkarnain, menganiaya anak berusia 11 tahun di musala?

Beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan perwira TNI itu melakukan penganiayaan.

Tepatnya di musala yang berada di Jalan Yasin Salma, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 2, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

Tri Sopan Diono (40), selaku ayah korban, menjelaskan jika awalnya, sang anak berada di musala untuk menunaikan salat Magrib.

Lalu, putranya bertemu dengan anak pelaku. Menurut Tri, anak pelaku mendorong anaknya, hingga keduanya bertengkar.

“Awalnya, anak pelaku, bokongi anak saya, karena anak saya tidak senang, dibalasnya,” tutur Tri, Jumat (19/5/2023).

“Jadi, mereka pun saling bodi, hingga terjadi perselisihan mulut antara keduanya, “ sambungnya.

Setelah kejadian tersebut, anak pelaku pulang dan mengadukan kejadian di musala ke ayahnya.

Mendengar aduan itu, pelaku yang marah pun bergegas ke musala.

“Anak saya masih di musala, saat keluar, leher anak saya langsung dicekik dan diangkat,” ujar Tri.

“Bahkan, hampir ditinju, dan [pelaku] juga mengucapkan kata-kata kasar ke anak saya, ‘mati kutinju’,” imbuhnya.

Baca juga:

Tri menyebut, pelaku tidak memukul anaknya, karena lokasi tengah ramai.

Namun, pelaku membawa korban secara paksa ke rumahnya.

“[Pelaku juga] juga bilang ke anak saya, ‘Mana bapak kau?’. Anak saya pada saat itu menangis, tidak mau dibawa,” kata Tri.

“Tapi masih dipaksa ke rumahnya, dan disuruh duduk di pojokan teras, dan dijaga anak buahnya,” sambungnya.

“Sedangkan pelaku pergi begitu saja,” imbuhnya lagi.

Mendengar anaknya dibawa oleh pelaku, Tri pun langsung mendatangi rumah pelaku untuk menjemput sang anak.

“Saya langsung ke rumah pelaku, dan di sana saya cari anak saya, tapi pas saya cari pelaku, enggak ada di sana,” jelasnya.

“Saya gedor rumahnya, tapi enggak ada yang keluar,” kata Tri.

Ayah Korban Melapor

Atas kejadian ini, Tri pun membuat laporan Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/4 Palembang.

Sebab, sifat arogan pelaku, membuat sang anak trauma.

“Anak saya sangat trauma, sampai sekarang, keluar kamar pun anak saya takut,” kata Tri.

“Padahal biasanya paling supel, senang main sama teman-temannya, dan kalau dengan bapak-bapak warga sini, akrab sekali,” sambungnya.

“Apalagi kalau diajak main bola, anak saya paling senang, tapi sekarang banyak diam, karena takut,” imbuhnya lagi.

Terpisah, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kebenaran kejadian tersebut.

Namun, Denpom II/4 Palembang, telah mengambil alih laporan Tri, dan langsung mendalaminya.

“Saya belum bisa mengatakan semuanya benar, tetapi saat ini, proses itu sudah diambil alih Denpom II/4 Palembang,” kata Ariyanto.

“Saat ini masih dalam proses pendalaman. Kalau ada salah, dihukum. Saat ini masih didalami,” sambungnya.

“Pokoknya kita dalami dulu, dan dicek dulu oleh Denpom II/4 Palembang, dan masih dalam pendalaman,” tutup Ariyanto.

Pernyataan Ketua RT

Lebih lanjut, Heli Antoni sebagai Ketua RT 19/RW 07–lokasi kejadian–menyatakan jika pelaku memang dikenal arogan.

“Saya merasa sedih dan terpukul atas apa yang terjadi dengan anak kami ini,” tuturnya, Kamis (18/5/2023).

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, sering juga waktu itu pelaku lakukan tindakan seperti ini,” sambung Heli.

“Ia punya sikap arogan, dan menurut cerita, ada juga anak yang diperlakukan sama dengan korban,” imbuhnya lagi.

Menurutnya, kejadian itu juga membuat banyak warganya merasa resah.

“Pelaku ini memang agak tertutup, jarang sosialisasi dengan warga sini, dan bergaul juga kurang dengan masyarakat,” kata Heli.

Lebih lanjut, ia pun berharap, “Kasus ini segera diusut, dan bapak yang melakukan penganiayaan kepada anak kami ini, diproses.”

Berdasarkan informasi dari Heli, pelaku bertugas di lokasi terkait sekitar dua tahun belakangan.

Pelaku merupakan perwira TNI yang berasal dari matra Angkatan Darat, dan menjabat sebagai Komandan Denhar Dam II/Sriwijaya.