Bu, Terima Kasih Karena Kau Telah Menginfakkan Keempat Anakmu untuk Menjadi Saksi PKS

Ngelmu.co – Lagi-lagi, saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilu 2019 mencuri perhatian warga. Kali ini, cerita lahir dari seorang Ibu yang dengan ikhlas menginfakkan keempat anaknya, untuk menjadi saksi PKS, di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS), di Bekasi, Jawa Barat. Kisah ini pertama kali dibagikan oleh Enjang Anwar Sanusi, melalui media sosial Facebook.

Namanya Annida Fitria, ia adalah seorang emak-emak yang penuh semangat, tetapi gemar bercanda. Senyumnya tak pernah pudar, meski lelah terkadang menyerang badan.

Ia memang selalu lincah dan berdiri di barisan paling depan, setiap kali Pemilu tiba. Dirinya tetap bersedia menjadi saksi, meskipun usianya sudah menginjak angka kepala empat.

Menariknya lagi, kali ini Annida tidak tampil sendiri, karena selain bersama sang suami Zaenul Akbar, ia juga mengajak keempat anaknya yang sudah dewasa, Azzam, Fira, Ismail, dan Yasmin, untuk ikut menjadi saksi PKS dalam Pemilu 2019.

Azzam merupakan anak pertama dari Annida dan Akbar. Tak berbeda jauh dengan sosok Azzam dalam kisah Ketika Cinta Bertasbih, pribadi Azzam yang satu ini juga kalem. Namun, tetap visioner.

Rabu (17/4), Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu seharusnya bisa bersantai dan bercengkerama di rumah bersama keluarga tercintanya, karena Kamis (18/4) pagi, ia sudah harus pergi ke bandara, mengejar penerbangan ke Kalimantan, setelah Azzam diterima bekerja di sana. Namun, dedikasinya menjaga suara di TPS tetap tinggi. Ia banyak membantu KPPS, hingga penghitungan suara berlangsung lancar, tanpa hambatan.

Sementara Fira si anak kedua dalam keluarga, lebih mirip dengan Ibunya. Ia adalah sosok periang, dan bersedia aktif sebagai saksi PKS. Fira mengaku senang, karena dirinya sangat diperhatikan selama menjadi saksi PKS. Perhatian tersebut nyata terlihat, dengan adanya kader partai yang tak hentinya datang menanyakan keadaan semua pihak yang membantu.

Kemudian sosok pemuda yang cool, dan dinilai mirip Christian Sugiono oleh para tetangganya, juga turut mengerahkan tenaga untuk menjadi saksi PKS. Ismail namanya. Meskipun saat ini ia sedang menempuh pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Singaperbangsa, Karawang, Ismail tak ingin berpangku tangan menunggu hasil Pemilu. Ia ingin memastikan jika penghitungan suara berjalan lancar, tanpa kecurangan.

Terakhir? Yasmin. Anak ini baru menginjak usia tujuh belas tahun, dan masih duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Atas. Otomatis, tahun 2019 adalah Pemilu pertama untuknya. Namun, karena keluarganya sudah terbiasa mengikuti prosesi Pemilu, maka tak ada yang sulit bagi Yasmin untuk ikut menjadi saksi di TPS. Sebab, ia sudah mempelajari seluk-beluknya dari Ayah, Ibu, dan ketiga kakaknya.

Begitulah kurang lebih kisah dari Annida, Akbar, dan keempat anaknya yang menjadi saksi PKS di Pemilu 2019. Cerita ini ditutup dengan pengakuan Annida yang ingin kelak di Pemilu 2024, pasukannya kembali bertambah. Karena kini, masih ada anaknya yang sedang beranjak remaja.

Barakallah, Bu. Semoga langkahmu dan keluarga senantiasa disertai kebaikan. Aamiin.