Berita  

Bukan Cuma Gubernur Gorontalo yang Tak Terima dengan Sikap Risma, Publik juga

Risma Marah di Gorontalo

Ngelmu.co – Bukan cuma Gubernur Rusli Habibie yang tidak terima dengan sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini, memaki pendamping PKH [program keluarga harapan] Gorontalo.

Publik juga demikian. Hal ini terlihat dari ‘Bu Risma’ yang menjadi trending Twitter, pada Sabtu (2/10).

Tanggapan Warganet

Sebagian besar pengguna media sosial tersebut, nampak prihatin dengan kejadian ini.

Mengingat Risma, bukan sebatas pejabat. Ia adalah seorang menteri di bidang sosial.

“Kalau memang mau jadi negara benaran, kita harus berhenti mewajarkan kelakuan seperti Risma,” tutur @_haye_.

“Dan mereduksi perilakunya seperti anekdot berita,” sambungnya.

“Orang ini jelas enggak layak jadi menteri, apalagi menteri sosial,” kritik warganet tersebut.

“Pejabat publik harus punya ukuran kewajaran,” tegasnya di akhir.

Bukan hanya akun Twitter perorangan yang bicara.

Meski tak menyebut nama Risma, tetapi akun Twitter @hrdbacot, membahas hal senada.

“Kebiasaan marahin tim member depan banyak orang itu ‘red flag’ buat jadi pemimpin,” cuitnya.

“Enggak semua orang punya ‘recovery’ baik, setelah kejadian dimarahin depan banyak orang,” jelas akun tersebut.

Pihaknya juga menyampaikan, bahwa siapa pun yang menerima makian di depan publik, dapat mengalami trauma.

“Kalau sudah dimarahin gitu, seharian isinya ngapa-ngapain enggak enak banget,” ujarnya.

“Trauma yang ada. Hidup, paling enggak, sepekan itu rasanya dihantui kesalahan,” papar @hrdbacot.

Warganet @ph4n_, pun menimpali. “Yang jelas, orang kayak gitu, enggak belajar agama dengan baik.”

“Ada adab untuk menegur orang, apalagi dalam hubungan profesional,” tegasnya.

Gubernur Rusli Tak Terima

Sebelumnya, Gubernur Rusli mengaku tersinggung dengan sikap Mensos Risma, yang menunjuk-nunjuk warganya, ketika berkunjung pada Kamis (30/9) lalu.

“Saya saat melihat video itu, sangat prihatin,” tuturnya kepada wartawan, usai menghadiri ‘Survei Indeks Kepuasan Masyarat Terhadap Kinerja Pemerintah’, di Hotel Maqna, Jumat (1/10) kemarin.

“Saya tidak memprediksi, seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” kritik Rusli.

Lebih lanjut, ia pun mengingatkan, agar Risma, menjaga sikap di depan rakyat. Terutama saat berkunjung ke kampung orang.

Memaki sembari menunjuk orang lain, bukan potret yang pantas, maka tak semestinya dianggap wajar.

“Pangkat, jabatan, harus kita jaga,” kata Rusli. “Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh ia salah, ya, dikoreksi. [Bukan dimaki] Di depan umum lagi.”

Peristiwa terjadi saat Risma–bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota–tengah melakukan pemadanan data.

Di waktu yang bersamaan, Rusli sedang mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Kabupaten Boalemo.

Terekam, Risma menunjuk sekaligus memaki salah seorang pendamping PKH.

Tepatnya setelah yang bersangkutan menjelaskan ada warganya yang terdata, tetapi saldonya tidak lagi pernah terisi.

Diduga, hal tersebut yang membuat mantan Wali Kota Surabaya itu emosi.

“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri, ada nama-nama ini, saldonya kosong,” kata Rusli.

“Karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” sambungnya menjelaskan.

Baca Juga:

Menurut Rusli, manusia emosi itu wajar. Boleh. “Tapi jangan kelakuan seperti itu dong,” tegasnya.

“Itu pegawai saya, meskipun ia pegawai rendahan, tapi manusia juga,” sambung Rusli.

“Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu,” imbuhnya.

“Saya tersinggung, saya enggak terima,” ketus Rusli, mengutip situs resmi Pemprov Gorontalo.

Di akhir, ia bahkan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar mengevaluasi sikap Risma.

Pasalnya, ini bukan kali pertama yang bersangkutan meluapkan emosinya di hadapan publik.

Sikap Risma juga sudah telanjur viral, dan menghebohkan warga Gorontalo.

“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di YouTube, di mana-mana,” kata Rusli.

“Karena sudah ribut, peringati stafnya karena seperti itu,” pungkasnya.