Berita  

Cerita Mantan Tahanan Kamp Xinjiang: Saya Merasa Terhina

Kamp Xinjiang

Ngelmu.co – Kesaksian ribuan mantan tahanan kamp Xinjiang, China, dirilis oleh kelompok HAM Kazakhstan, Atajurt Kazakh Human Rights. Melalui rilis tersebut, mereka menceritakan apa yang sebenarnya terjadi (di kamp yang pemerinah setempat sebut kamp konsentrasi) di sana.

Dilarang Bicara dan Tidur Selama Belasan Jam

Salah seorang wanita yang juga mantan tahanan kamp Xinjiang, berinisial AN, menggambarkan pengalaman buruknya selama ditahan 6 bulan.

“Dua puluh orang lebih ditahan di sel 15 meter persegi, dengan dua ember untuk kotoran,” tuturnya, seperti dilansir Islampos, Kamis (22/8).

“Mereka dipaksa duduk selama 14 jam, dan dilarang bicara atau tidur,” lanjut AN.

Ia juga menyebut, biasanya sebanyak 20-25 orang, dipenjara dalam sel 15 meter persegi, dengan satu kamar mandi yang berbau busuk.

“Adalah hal biasa bagi orang terakhir yang menggunakan kamar mandi, untuk ternoda karena keranjang kotoran penuh,” ungkap AN.

Ketika seorang tahanan dipanggil dengan nama, dia harus masuk ke dalam kotak merah kecil, dan berteriak ‘di sini’, setelah mendapat izin penjaga, baru dia dapat maju ke garis kuning, kemudian dirantai dan dibawa pergi,” imbuhnya.

Jika melangkahi garis merah, kata AN, maka tahanan akan dipukuli. Sementara bagi mereka yang melanggar peraturan atau terlibat perkelahian, akan dimasukkan ke dalam kandang besi yang terletak di depan sel.

“Mereka dihukum dengan tangan diborgol di belakang punggung, dan kepala mereka ditutupi dengan kain hitam. Bahkan ada yang dihukum berdiri selama 24 jam,” ujar AN.

“Kami duduk di bangku plastik kecil selama 14 jam setiap hari, dengan tangan di lutut kami. Kami tidak diizinkan berbicara atau tidur. Seorang perempuan muda bahkan menderita wasir karena duduk terlalu lama,” sambungnya.

Ditahan di Kamp Xinjiang, Mereka Diperiksa Tanpa Busana

Parahnya lagi, AN mengaku, pernah diperiksa dalam keadaan tanpa busana, sembari disuruh melompat tujuh hingga delapan kali.

“Saya merasa terhina saat itu,” kenangnya sedih.

AN juga mengaku, petugas pernah memberikan suntikan kepadanya, di mana ia tak mengetahui apa isinya.

“Mereka mengatakan suntikan itu untuk mencegah flu, tapi kami tidak tahu itu benar atau tidak, dan kami disuruh membayar 250 yuan untuk suntikan tersebut,” ucapnya.

Para tahanan diberikan waktu 15 menit untuk mandi, dan mereka harus berada di bawah pengawasan kamera, baik di kamar mandi wanita maupun pria.

Mereka diimbau agar berbicara yang ‘baik-baik’ kepada kerabat, karena jika tahanan berbicara yang buruk soal kamp Xinjiang, maka mereka akan menerima hukuman.

Ketika organisasi internasional berkunjung ke kamp, para tahanan akan sengaja dibebaskan, sementara.

Mengutip laporan PBB, ada sekitar 1,5 juta etnis Uighur dan minoritas lain di Xinjiang, yang ditahan di kamp tersebut. Kamp yang diklaim oleh Beijing, sebagai kamp pelatihan kerja.

Menurut laporan, kini pemerintah China sedang membangun kamp bawah tanah Xinjiang, serta beberapa penjara bawah tanah.