CNN Kurang Piknik, Bikin Berita: Ada Bendera HTI di Reuni 212

CNN Kurang piknik
CNN Kurang Piknik, Wartawannya buat berita yang nyeleneh lagi. Ratusan ribu massa memadati Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Desember 2017 untuk turut hadir dalam acara Reuni Akbar 212. Tak lupa, bendera Tauhid pun turut berkibar dalam acara tersebut. Berkibarnya bendera Tauhid tersebut ternyata menjadi sumber kepanikan kantor media CNN. Segera saja, postingan dengan judul “Ada Bendera HTI di Reuni Akbar Alumni 2123” meluncur dan membuat heboh netizen media sosial. Berikut cuplikan berita yang dibagikan melalui akun twitter resmi CNN @CNNIndonesia.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) rupanya turut menjadi peserta dalam acara Reuni Akbar Alumni 212 yang digelar di Lapangan Monas pada Sabtu (2/12). Hal itu dilihat dari pelbagai bendera yang dibawa oleh sebagian peserta dalam acara yang dimulai sejak pukul 04.00 WIB tersebut. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, banyak peserta yang membawa bendera organisasi yang dilarang oleh pemerintah tersebut. Tak hanya bendera, HTI juga membawa satu unit mobil komando dengan perlengkapan sistem pengeras suara. 


Hal ini ini kemudian menuai komentar dari netizen. CNN Kurang Piknik.

ada ratusan ribu orang bawa bendera tauhid, terus elu mau bilang itu bendera HTI …. guoooblokk !!!

— aldhiraaa (@aldhiraaa) December 1, 2017

Waduh @CNNIndonesia bikin penyakit lagi. Foto benderanya tolong yg jelas dong. Wartawannya namanya Ramadhan Rizki, suruh motret yg bener. Tolong anak2 LPI kalau ketemu Ramadhan Rizki suruh buktiin bendera HTI ada dimana? https://t.co/ClvywwUWdH

— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) December 2, 2017

Selain berita ini, CNN juga bikin framing bahwa acara reuni ini mengganggu masyarakat. CNN Kurang Piknik. Bahkan dalam akhir artikelnya CNN membuat kesimpulan yang jenaka. Mereka yang bergembira di Monas saat acara 212 itu memang benar rakyat. Namun wajah-wajah cemas yang mengejar jadwal keberangkatan pesawat, bus dan kereta juga adalah rakyat.  Tapi rakyat mana yang lebih dulu dibela, itu adalah soal pilihan penguasa, tergantung pada tingkat kepentingan. Baik itu kepentingan umum atau kepentingan politik belaka yang sifatnya sementara.

Baca Juga : Sejuk, Saat Ustadz Bachtiar Nasir ‘Cipika-Cipiki’ dengan Banser dan GP Ansor Cirebon

Artikel tersebut memuat, seolah-olah banyak masyarakat yang tersiksa atas acara reuni tersebut. Dengan judul yang menuai polemik, “Wajah-wajah Cemas Rakyat di Reuni Akbar 212”, CNN berusaha mengarahkan kepada pembaca bahwa acara reuni tersebut tidak ada baiknya.

Apatah ketika kita melihat fokus berita CNN mengenai acara Reuni 212 ini. Semua dibingkai dari sisi negatif dan cenderung mematik keributan juga memecah belah masyarakat. Informasi yang ditampilkan tidak berimbang dan sehat. Masihkan ada nalar yang jernih dari CNN?

 

NEXT