Dalam 30 Tahun Terakhir, Jumlah Mualaf di Prancis Terus Meningkat

Dalam 30 Tahun Terakhir, Jumlah Mualaf di Prancis Terus Meningkat

Ngelmu.co – Beberapa laporan menunjukkan, bahwa jumlah mualaf di Prancis kian bertambah. Dalam 30 tahun terakhir khususnya, tercatat meningkat dua kali lipat.

Di negara tersebut terdapat sebuah bangunan Masjid Shaba yang luas nan elegan, berada di jantung pinggiran kota kelas menengah Creteil, Paris. Masjid tersebut mendapatkan julukan sebagai ‘Masjid Para Mualaf.

Simbol Pertumbuhan Islam

Sebab, sekitar 150 acara pengucapan syahadat telah dilakukan di sana setiap tahunnya. Masjid yang berdiri sejak 2008 silam itu, menjadi simbol pertumbuhan Islam di Prancis.

Menurut video Muslim Converts Stories, setiap tahunnya jumlah orang Prancis yang menjadi mualaf meningkat secara signifikan. Menurut para ahli, meski Muslim di sana masih menjadi minoritas, tapi jumlah mualaf terus meningkat dua kali lipat dalam waktu 30 tahun terakhir.

Sementara, laporan lain oleh harian La Croix pada 25 Agustus lalu, mengutip survei yang oleh Pierre Schmidt tentang mualaf di Prancis mengatakan Muslim Prancis selalu bertambah.

“Selalu ada orang yang memeluk Islam,” jelas Didier Leschie, kepala biro agama di Home Office.

“Menurut informasi yang kami terima dari Muslim yang bertanggung jawab atas asosiasi, ia menjelaskan, mungkin sekitar 10 mualaf setiap harinya,” ujarnya.

Artinya, kurang lebih ada 3600 orang yang menjadi mualaf setiap tahunnya. Sejumlah ahli mencatat pengaruh para mualaf, terutama dari pemain sepak bola.

Mereka yang Menjadi Mualaf

Ia adalah Nicolas Anelka, yang bermain untuk tim nasional Prancis dan orangtuanya berasal dari Martinik. Setelah menjadi Muslim pada 2004 silam, ia mengubah namanya menjadi Abdul-Salam Bilal Anelka.

Selain itu, ada pula Franck Ribery, pemain populer dari utara Prancis, masuk Islam pada 2006 demi menikahi seoarang wanita Muslim, Wahiba. Dan mengubah namnya menjadi Bilal Yusuf Mohammed.

Rapper Prancis, Melanie Georgiades, juga memutuskan untuk memeluk Islam pada 2009 lalu. Wanita yang lebih akrab dengan sapaan Diam’s ini, mengaku menemukan ketenangan dalam Islam.

Sekalipun masih ada isu Islamofobia, tapi pada kenyataannya Prancis adalah rumah bagi lebih dari 6 juta Muslim. Komunitas muslim ini menjadi sekitar 9% dari populasi negara itu dan merupakan yang terbesar di Eropa.

Baca Juga: Janji Allah pada Bangsa Yahudi

Menurut Pew Research Center, tiga juta Muslim kelahiran asing di Prancis sebagian besar berasal dari bekas jajahan Prancis di Aljazair, Maroko, dan Tunisia. Center juga melaporkan, jumlah Muslim  Prancis akan melebihi 10% pada tahun 2030.