Berita  

Dalam BAP Tambahan, Putri Sebut Yosua Nangis dan Minta Ampun

Putri Sebut Yosua Nangis
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Ngelmu.co – Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, pada 9 September 2022, menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tambahan.

Di dalamnya, ia mengaku bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat, sempat menangis dan meminta ampun.

Tepatnya, beberapa saat setelah peristiwa di rumah Magelang, 7 Juli 2022 lalu.

Menurut Putri, ia sempat bercakap dengan Yosua.

Putri kukuh dengan pernyataannya, bahwa Yosua, melakukan pelecehan seksual terhadapnya di Magelang.

“Yang saya katakan saat itu, ‘Saya mengampuni perbuatanmu yang keji terhadap saya, tapi saya minta kamu untuk resign’,” akuan Putri.

“Lalu, Yosua menangis, minta maaf, dan minta ampun, dan selanjutnya, saya meminta Yosua dan Ricky Rizal untuk turun dari lantai dua.”

Demikian pernyataan Putri dalam BAP Tambahan, yang Ngelmu kutip dari Tempo, Senin, 5 Desember 2022.

Ia mengatakan, saat itu ia berada di kamar lantai dua, dan meminta Ricky untuk memanggil Yosua, agar menemuinya di kamar.

Ricky dan Yosua pun naik ke kamar lantai dua.

Putri mengaku menenangkan Yosua, agar tidak terjadi keributan.

Di saat mengatakan itu, Putri mengaku melihat Ricky, berada di dekat pintu kaca.

Dalam Berita Pemeriksaan Konfrontasi tertanggal 31 Agustus 2022, Ricky mengatakan, ia menemui Yosua di luar rumah, dan menanyakan apa yang terjadi.

“Saya tanya, ‘Ada apa, Yos?’, dia menjawab sambil emosi, ‘Enggak tahu, Bang, saya… kenapa Kuat tiba-tiba marah ke saya!’,” beber Ricky dalam BAP-nya.

Lalu, ia membujuk Yosua, agar naik ke lantai dua untuk menemui Putri.

Yosua pun bersedia masuk.

Ricky bilang, Yosua masuk ke kamar tidur Putri, dan duduk di sebelah kiri Putri yang saat itu tengah terbaring di ranjang.

“Sedangkan saya menunggu dengan berdiri di dekat pintu kaca [selasar lantai 2], sambil sesekali melihat kamar Ibu Putri dari balik pintu kaca kamar,” tutur Ricky.

“Saya tidak mengetahui apa yang dibicarakan Ibu Putri dan Yosua,” sambungnya.

Baca Juga:

Dalam BAP-nya, Putri mengaku Yosua pada hari itu masuk ke kamar tidurnya–di lantai dua–saat ia sedang istirahat sore.

Ia menyebut Yosua, melepas pakaiannya dan menyetubuhinya.

Saat terdengar ada orang hendak naik ke atas, Putri mengaku dibanting oleh Yosua di depan pintu kamar mandi, sebelum yang bersangkutan turun.

Tengah malamnya, Putri menelepon Sambo, dan menceritakan peristiwa itu secara tidak rinci.

Putri cuma bilang, Yosua masuk ke kamarnya, dan berlaku kurang ajar.

Peristiwa di Magelang itulah yang membuat Sambo, marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua.

Yosua tewas sehari setelahnya, yakni pada 8 Juli 2022, di lantai tiga rumah pribadi Sambo, Jalan Saguling III.

Bekas Kepala Divisi Propam itu merancang skenario, bahwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu memergoki Yosua, melecehkan Putri di rumah dinasnya; Kompleks Polri Duren Tiga.

Lalu, Yosua terlebih dahulu menembak Eliezer, sebelum akhirnya yang bersangkutan membalas, dan terjadilah tembak-menembak hingga menewaskan Yosua.

Kasus pembunuhan yang sampai saat ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dengan lima terdakwa, yakni Sambo, Putri, Eliezer, Ricky, dan Kuat Ma’ruf.

Di sisi lain, Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Yosua, kukuh membantah tuduhan bahwa Yosua, melecehkan Putri.