Darüşşifa: RS Wakaf Era Turki Utsmani, Penemu Vaksin Cacar

Darussifa Turki Utsmani Vaksin Cacar

Apa itu metode variolasi? Injeksi yang disengaja dengan virus cacar kepada orang yang tidak terinfeksi.

Baca Juga:

Di Edirne, variolasi, biasanya dilakukan di ruang pemandian (hammam).

Di hari ‘penyuntikan’, dinding hammam dihiasi dengan bunga mawar.

Aneka makanan dan minuman (sherbet) dihidangkan, dan diiringi dengan musik yang menghibur.

Lalu, dokter wanita yang menyuntik, akan melakukan tugasnya dengan materi cangkok [jaringan hidup yang ditransplantasikan melalui pembedahan] yang ditempatkan di dalam daun ara.

Ia, kemudian menutupi sayatan dengan daun yang direndam dalam air mawar.

‘Penyuntikan’ imunisasi cacar di masa itu, dilakukan dengan jarum sayat.

Di mana kulit digores dengan jarum gading, dan bahan imunisasi dalam jarum akan menyebar ke tubuh pasien.

Satu langkah keberhasilan bertahap dalam pemberantasan cacar ini disebut ‘Türk usulü çicek aşısı’. Artinya, injeksi cacar Turki.

Metode injeksi cacar Turki (variolasi) ini telah dipraktekkan di wilayah-wilayah Turki Utsmani yang terjangkit wabah cacar.

Seperti Salonika (sekarang wilayah Yunani), Plovdiv (sekarang wilayah Bulgaria), Edirne, dan Istanbul.

Jarum suntik untuk cacar di masa Turki Utsmani. Foto: Instagram/henrishalahuddin
Foto: Instagram/henrishalahuddin

Setelah mengamati metode injeksi cacar Turki ini di Edirne, pada 1 April 1717, Lady Mary W Montagu [istri Edward Wortley Montagu yang menjadi Duta Besar Inggris untuk Turki Utsmani di Istanbul, 1716-1717], mengirim surat kepada [teman Inggris-nya] Sarah Chiswell.

Isinya merupakan penjelasan Lady Mary, tentang bagaimana injeksi dilakukan.

Cacar, penyakit yang begitu fatal dan melanda umum di antara kita (masyarakat Inggris).

Di sini, sama sekali tidak berbahaya, dengan penemuan metode pencangkokan (engrafting, jaringan hidup dari penderita yang ditransplantasikan melalui pembedahan).

Di musim gugur, beberapa keluarga memanggil seorang wanita tua yang berpengalaman dalam seni pencangkokan.

Wanita itu menempatkan beberapa materi (virus) cacar dari kulit, di tempat yang digores dengan jarum dan menutupinya dengan sepotong kulit.

Anak-anak akan menderita demam delapan hari kemudian, di mana mereka akan memiliki sejumlah kecil pustula (benjolan seperti jerawat) di wajah.

Yang pastinya akan meninggalkan bekas. Belum ada bukti kasus orang meninggal karena (melakukan ini).

Saya bisa menjadi relawan untuk membawa penemuan berguna ini menjadi model penyembuhan di Inggris.

Baca Juga:

Sekembalinya ke negara Inggris, Lady Mary, segera menyuntik putranya, Edward, yang berusia lima tahun.

Ia mendedikasikan dirinya untuk mengadopsi ‘Injeksi Cacar Turki’, di Inggris. Pada saat itu, ada wabah cacar besar di London.

Putrinya yang berusia empat tahun, juga disuntik di depan para dokter dari Istana Inggris.

Sebagai rasa terima kasih atas manfaat variolasi yang ia alami, Henriette Inge, memberi bantuan di Katedral Lichfield.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih, seperti berikut:

Lady Montogu, memperkenalkan teknik yang bermanfaat untuk menyuntik cacar dari Turki, ke negara ini.

Yakin akan keampuhannya, ia pertama kali mencobanya dengan sukses pada anak-anaknya sendiri.

Kemudian merekomendasikan praktik tersebut kepada sesama warganya.

Berkatnya, kita telah diselamatkan dari bahaya penyakit ganas ini.

Halaman selanjutnya >>>

Lalu, pada 20 Agustus 1721…