Berita  

Densus 88 Tangkap Dosen IPB Penyimpan Bom Molotov, Rektor Mengaku Terkejut

Dosen IPB Penyimpan Bom Molotov

Ngelmu.co – Pengajar di Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor, Abdul Basith (AB), ditangkap Densus 88, Sabtu (28/9) dini hari. Diduga, dosen IPB penyimpan bom molotov itu, juga menginisiasi dan menggerakkan pembuatan bom bakar sederhana berisi kerosin tersebut, untuk aksi Mujahid 212, Sabtu (28/9).

Densus 88 Tangkap Dosen IPB Penyimpan Bom Molotov

Menanggapi peristiwa ini, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengaku terkejut dan prihatin. Namun, ia yang langsung menjenguk AB, menegaskan peristiwa itu tak ada kaitannya dengan tugas yang bersangkutan sebagai dosen di kampus.

Dosen IPB Penyimpan Bom Molotov

“Saya terkejut sekali dengan berita tersebut. Malam ini saya menjenguk beliau di Polda Metro Jaya (PMJ) dan koordinasi dengan PMJ,” tuturnya, seperti dilansir Tempo, Ahad (29/9).

Sebelumnya, AB ditangkap di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Tangerang Kota, Sabtu (28/9), pukul 01.00 WIB.

Ia diduga melanggar Pasal 1 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atas tindak pidana membuat, menguasai, membawa, menyimpan, mengangkut, menyerahkan dan atau berusaha menyerahkan bahan peledak.

Pihak kepolisian menemukan 29 bom molotov di kediamannya, Perumahan Pakuan Regency Linggabuana, RT 003/007, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Garis polisi pun terlihat melintang di depan rumah dengan cat warna hijau itu.

Sementara petugas keamanan setempat, Junaedi, mengatakan jika pemilik rumah itu memang sudah tak terlihat di sekitar kompleks, sejak tiga hari lalu.

“Sehari-hari baik orangnya. Sosialisasi juga dengan tetangga. Pas Sabtu siang memang sudah ada polisi datang. Kebetulan saya Jumat lepas piket,” ujarnya.

Awalnya, Densus 88, PMJ, dan Polres Metro Tangerang Kota, membongkar dugaan rencana kerusuhan di tengah Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, di Jakarta, Sabtu (28/9).

Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, AKBP Dicky Ario.

“Ada 6 orang yang diamankan. Barang bukti yang kami sita yakni 29 bahan peledak jenis bom molotov, handphone, KTP, dan dompet,” kata Dicky, Ahad (29/9).

AB berperan sebagai pembuat bahan peledak dan menyimpan bom tersebut di rumahnya. Selain AB, lima orang lain yang ditangkap berinisial SG, YF, AU, OS, dan SS.

Kepala Biro Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti menyatakan, pihak kampus yang terkejut dan sangat prihatin terhadap kabar tersebut, akan tetap menghormati proses hukum yang berlaku.

“Dugaan aktivitas yang dilakukan adalah tidak ada kaitannya dengan tugas yang bersangkutan sebagai dosen IPB, dan menjadi tanggung jawab penuh yang bersangkutan sebagai pribadi,” ungkapnya singkat.