Berita  

Di Tengah Pandemi, Cina Tawarkan Proyek Infrastruktur untuk Pembangunan Ibu Kota Baru

Cina Proyek Infrastruktur Ibu Kota Baru

Ngelmu.co – Di tengah pandemi COVID-19, Cina, menawarkan proyek infrastruktur sebagai investasi untuk pembangunan ibu kota baru Indonesia, di Kalimantan Timur. Tawaran yang disampaikan melalui Kedutaan Besar RI di Beijing, mencakup kerja sama lain di bidang energi.

Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun, mengaku telah bertemu Wakil Presiden Cina Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng.

Gezhouba yang merupakan perusahaan negara (BUMN Cina), sejauh ini telah mengerjakan 12 proyek pembangunan di Indonesia.

Lebih lanjut Djauhari mengatakan, Gezhouba, sudah melakukan pembangunan di Indonesia, sejak 2006 lalu.

Melalui berbagai proyek pembangkit listrik, antara lain di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.

“Gezhouba menjadi salah satu perusahaan Cina, yang berminat investasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN), dan kerja sama lain bidang infrastruktur dan energi,” kata Djauhari, seperti dilansir Antara, Rabu (20/5).

Baca Juga: Berbagai Kekejaman yang Diterima ABK WNI di Kapal Cina

Sebelumnya, mereka juga membahas soal rencana peningkatan kerja sama ekonomi serta perdagangan Indonesia-Cina, pasca COVID-19.

Sebagaimana disampaikan, ketika Djauhari, menerima delegasi Pemerintah Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, yang dipimpin Wakil Wali Kota Niu Qingbao.

Salah satunya adalah dengan membuka jalur penerbangan langsung antara Indonesia-Chengdu.

“Kami juga menerima proposal kerja sama bidang Intelligent Transportation System, untuk pembangunan infrastruktur dan jalan raya di Indonesia, serta bidang telekomunikasi dalam bentuk penyimpanan energi baterai,” jelas Djauhari.

Sejauh ini diketahui, Cina, masih belum pulih seutuhnya dari wabah virus Corona, yang memang berasal dari Wuhan, Hubei.

Pihaknya masih terus memantau ketat, seluruh warganya pun warga negara asing, demi mencegah munculnya gelombang kedua.

Namun, dalam situasi yang mereka sebut dengan ‘the new normal’ itu, Cina, mengedepankan faktor peningkatan ekonomi digital.

“Hal ini diharapkan juga dapat lebih memperkuat kerja sama bilateral berbagai bidang, antara Indonesia-Tiongkok, yang pada 2020 memasuki usia 70 tahun,” pungkas Djauhari.