Berita  

Dikejar Kapal Asing, Nelayan Natuna: Kami Rindu Ibu Susi

Nelayan Natuna

Ngelmu.co – Nelayan Natuna, di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, mengaku rindu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Sebab, selang satu pekan setelah Susi tak lagi menjabat, perairan Natuna langsung ‘kacau’.

Nelayan Natuna Dikejar Hingga Diusir Kapal Asing

Mereka mengaku, diserbu kapal-kapal ikan asing berukuran di atas 30 Gross Ton (GT), lengkap dengan pukat harimau (trawl), khususnya berasal dari Vietnam dan China.

Kapal coast guard China pun nampak mengawal kapal-kapal ikan dari negaranya, mencuri di perairan Indonesia.

Seperti diceritakan Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Herman.

“Selang satu minggu sejak pergantian menteri (Edhy Prabowo menjabat), info dari anggota kami langsung banyak kapal asing,” tuturnya.

“Sebulan kemudian makin ramai. Mereka (nelayan lokal) dikejar coast guard China,” lanjut Herman, seperti dilansir Kumparan, Ahad (29/12).

Selain makin banyak, kapal ikan asing juga dinilai semakin berani.

“Kami sering diuber-uber kapal asing. Mereka nabrak-nabrak kapal kita. Di media sosial, di Natuna, sudah heboh soal ini,” ujar Herman.

Para nelayan mengatakan, kapal-kapal asing pencuri ikan, justru berani mengusir kapal nelayan lokal, seperti yang terjadi pada 26 Oktober 2019 lalu.

“Coast guard China ikut mengawal, ngusir nelayan anggota saya. Padahal nelayan saya dikasih peta TNI AL, berdasarkan peta itu masih di laut kita,” kata Herman.

‘Kejahatan’ laut ini pun membuat hasil tangkapan nelayan lokal jadi merosot, hingga stok ikan yang melonjak di era Susi, harus diakui, kini ‘dijajah’ kapal asing.

“Pendapatan kami di era Ibu Susi melimpah ruah, sekarang turun drastis,” kata Herman.

Baca Juga: Tenggelam dari Kabinet, Susi Pudjiastuti Sebut Penggantinya Mumpuni

Meski ia mengaku telah melaporkan kejadian ini ke aparat keamanan, tetapi hingga saat ini, kapal ikan asing masih bebas berkeliaran, mencuri di perairan Tanah Air.

“Sudah dilaporkan ke perwira tinggi di Natuna, termasuk di Jakarta. Katanya sudah ada KRI yang patroli di Natuna, tapi kok masih banyak kapal ikan asing bebas lewat di laut kita?” ungkap Herman terheran.

Itulah yang membuat pihaknya mengaku rindu dengan Susi, dengan ketegasannya, menjaga kekayaan laut Indonesia.

Sebab, langkah yang sama belum juga nampak di era Edhy Prabowo, hingga detik ini.

“Kami rindu Ibu Susi, kami rindu gebrakan-gebrakan beliau,” pungkas Herman.