Berita  

Dikritik Dunia soal Pool Party, Cina: Wuhan Telah Memenangkan Perang Lawan Epidemi

Wuhan Pool Party Coronavirus

Ngelmu.co – Pemerintah Cina menyampaikan pembelaan atas kritik yang dilayangkan negara-negara lain, terkait ‘pool party’—pesta di kolam renang secara besar-besaran—yang diadakan di Wuhan, Hubei, beberapa waktu lalu.

Dilaporkan, ribuan orang menghadiri pesta kolam di taman air tersebut. Mereka merayakan kembalinya kehidupan normal di sana.

Dikutip Ngelmu dari ndtv.com, Jumat (21/8), pada Kamis (20/8) lalu, mereka menyebut pesta itu sebagai bukti Cina, menangani pandemi COVID-19 dengan baik.

Foto dan video pesta yang dilakukan pada akhir pekan lalu itu, viral di media sosial.

Penyebabnya tak lain karena Wuhan, merupakan lokasi kasus pertama virus Corona ditemukan, pada Desember 2019.

Tak berjarak dan tanpa menggunakan masker, pengunjung yang datang nampak berdesakan di dalam kolam renang.

Potret itulah yang memicu munculnya beragam tanggapan negatif dari seluruh dunia.

Cina, dinilai tak memiliki simpati kepada negara-negara lain yang masih berjuang melawan COVID-19.

Kegeraman juga muncul dari masyarakat Indonesia, di antaranya:

Daily Telegraph Australia, bahkan merilis artikel dengan judul ‘Hidup di pantai Wuhan, saat dunia terdampak virus’.

Begitupun dengan beberapa judul berita utama media internasional lainnya; bernada sama.

Namun, surat kabar pemerintah ‘China Global Times’, menyebut kritik-kritik tersebut sebagai ‘anggur asam’ di luar negeri.

Cina, pada Kamis (20/8) mengatakan, pesta kolam itu menjadi bukti ‘kemenangan strategis’ Wuhan, dalam melawan wabah.

“Saya melihat laporan relevan oleh AFP, dan dikatakan bahwa orang-orang di Eropa dan Amerika sangat terkejut.”

Demikian kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, dalam jumpa pers.

“Ini menunjukkan bahwa Wuhan, telah memenangkan perangnya melawan epidemi,” sambungnya.

Meski demikian, pernyataan itu tak bisa menyelamatkan Cina, dari kecaman dunia.

Pasalnya, hingga Jumat (21/8) pagi, wabah virus Corona telah menginfeksi 22,862,465 orang.

Sementara korban meninggal dunia mencapai 797,117 jiwa, dengan kesembuhan di angka 15,517,694.

Terlepas dari itu, Cina juga membantah tuduhan AS, bahwa pihaknya menutup-nutupi awal penyebaran wabah serta penanganan yang buruk.

Zhao, mengaku meminta media ‘melaporkan situasi sebenarnya di Cina’, sehingga dunia dapat mengetahui perjuangan negaranya melawan epidemi.

Diketahui, Wuhan, belum melaporkan kasus baru COVID-19, dalam beberapa bulan terakhir; usai menerapkan lockdown ketat di awal tahun 2020.