Berita  

Dirikan Rumah Qur’an, UAS Tak Pungut Biaya Sepeser pun ke Santri

Rumah Quran UAS Gratis

Ngelmu.co – Mendirikan Rumah Qur’an, Ustaz Abdul Somad (UAS), memutuskan untuk tidak memungut biaya sepeser pun kepada para santrinya.

Kabar ini disampaikan oleh salah seorang sahabat UAS, Hendriyanto. “Semuanya gratis, alias tidak dipungut biaya,” tuturnya.

Masyarakat, khususnya Muslim, pun turut bersyukur menyambut berita ini.

“Baarakallaah UAS. Timnya perlu menyiapkan dokumentasinya, kalau-kalau nanti ada yang minta diaudit sumber dananya,” tutur @nartahw.

Begitu juga dengan @EfriSafitra1, yang menyarankan hal senada, “Barakallah Ustadz. Semoga dimudahkan prosesnya.”

“Satu saran Ustadz, sebaiknya dibuatkan dokumen resminya, baik akta, sertifikat, akun bank, dan lain-lain,” sambungnya.

“Mana tahu nanti ada yang syirik dan resek, jadi sudah siap legalitasnya,” imbuhnya lagi.

“Semoga diberikan kekuatan, kemudahan, kelancaran dalam rezeki untuk menutupi segala kebutuhan santri. Aamiin,” sahut @frizedianto.

“Masya Allah, luar biasa. Semoga UAS tetap sehat, panjang umur, dan istiqomah di jalan dakwah,” kata @RofiqArif2.

Baca Juga: UAH Semakin Menggelegar, Ada yang Mulai Bergetar? Begini Suara Publik

Sebelumnya, Hendri menyampaikan, bahwa hal ini berawal dari jemaah yang kerap mendatangi UAS.

Mereka mewakafkan tanah atau kediamannya untuk Rumah Qur’an, melalui tangan UAS.

Adapun kendala, terletak pada pengelolaan, karena tenaga hafiz dan hafizah yang masih kurang.

Meski demikian, pihaknya telah menerima sekitar 20 santri putri (santriyah), khusus tahfiz Al-Qur’an.

Sebagai informasi, Rumah Qur’an itu terletak di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, bernaung di bawah Yayasan Wakaf Hajjah Rohana.

“Pendirian Rumah Qur’an yang gratis ini juga sebagai bentuk bakti kepada ibunda Hajah Rohana, agar menjadi amal jariah.”

Demikian keterangan lebih lanjut dari Hendri, Ahad (6/6) kemarin, mengutip Ihram.

Keberadaan Rumah Qur’an tersebut, sambungnya, bukan hanya sebagai sarana tahfiz Al-Qur’an.

Namun, juga untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an (tahsin), bagi warga di sekitar pondok.

“Dari rumah Qur’an ini, juga bisa menghidupkan ‘Maghrib Mengaji’, bagi anak-anak sekitar,” jelas Hendri.

“Juga bisa menjadi media pendidikan umat dari dasar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hendri menyampaikan, bahwa UAS, mengajak masyarakat untuk mensosialisasikan pendirian Rumah Qur’an.

Sekaligus menggalakkan para pejabat untuk mendirikan Rumah Qur’an.

“Selama menjabat, sudah berapa Rumah Qur’an dibuat?” pesan Hendri.

“Karena itulah yang akan menjadi bekal di akhirat kelak,” pungkasnya.