Ngelmu.co – Usai dirinya disebut peramal ulung, Wanda Hamidah memberikan tanggapan. Sebelumnya, warganet membuat tagar #WandaHamidahPeramalUlung jadi trending, di media sosial Twitter, Selasa (15/10) lalu.
Tanggapan Wanda Usai Disebut Peramal Ulung
Lewat unggahan insta stories di akun Instagram pribadinya, @wanda_hamidah, ia mengucapkan terima kasih kepada sekelompok orang yang ia sebut ‘kampretos’, ‘robot’, dan ‘buzzer’.
“Ingin mengucapkan terima kasih kepada para Kampretos, robot-robot dan buzzer-buzzernya. Dalam dua hari ini saya tadarus, yoga, bekerja dan terus bersabar terhadap nyinyiran Anda yang seperti anjing menggonggong buat saya,” tulisnya, Selasa (15/10).
Wanda berterima kasih, karena peristiwa itu, membuat pengikut akun Instagram-nya, bertambah secara cuma-cuma.
“Alhamdulillah membuahkan hasilnya 2.000 followers, terima kasih sudah follow, semoga betah ya, laff banget,” sambung ibu 4 anak itu.
Lebih lanjut, Wanda menyebut, mereka yang ‘menyerang’-nya sebagai musuh, yang justru menjadi bagian dari keberhasilannya.
“Sayangi musuh dan orang yang membenci kita. Sesungguhnya mereka bagian dari keberhasilan kita. Saya mah orangnya gitu, orang jahat sama saya, saya enggak mau balas,” tuturnya.
“Langsung saya serahkan saja sama Allah SWT. Saya balasnya cuma pakai kebahagiaan saja, dan insya Allah keberhasilan,” pungkas Wanda.
Sebelumnya, media sosial Twitter, memang diramaikan oleh tagar #WandaHamidahPeramalUlung, Selasa (15/10) pagi.
Cuitan-cuitan itu disertai screenshot postingan Wanda, menjelang Pilpres 2014 silam, di antaranya:
“Entah sebuah kebetulan atau ketidaksengajaan, menariknya beberapa poin sudah terjadi di rezim sekarang,” kata salah seorang warganet, Firmansyah.
“Baru berasa sekarang ‘kan? Percuma nyesel, gak ada gunanya,” ujar warganet lainnya, Mafaza.
“Adakah Peramal hebat setelah Jayabaya? Dalam beberapa abad, akhirnya muncul lagi sang peramal ulung, di abad 21. Tak disangka-sangka, ternyata. Wanda Hamidah,” timpal akun Twitter dengan nama Trejo.
Mereka mengkritik Wanda, tak lain karena apa yang ditulisnya itu, justru terjadi ketika pemerintahan berada di bawah sosok yang ia pilih, tahun 2014 lalu, yakni Joko Widodo.
