Drone Emprit: Istilah Emak-emak Kalahkan Ibu Bangsa

Ngelmu.co – Menjelang Pilpres 2019, kedua pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus berusaha merebut simpati dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satu kelompok suara yang diperebutkan adalah suara para perempuan Indonesia.

Untuk meraih dukungan para perempuan, kedua pasangan capres-cawapres itu memiliki istilah sendiri dalam menyebut perempuan Indonesia. Kubu Prabowo-Sandiaga menggunakan istilah ’emak-emak’, Sedangkan kubu Jokowi memilih istilah ‘ibu bangsa’.

Akan tetapi, istilah ’emak-emak’ yang dipakai oleh kubu Prabowo-Sandiaga dipermasalahkan oleh kubu Jokowi-Ma’ruf. Kubu Jokowi-Ma’ruf menolak istilah ’emak-emak’ digunakan untuk menyebut perempuan Indonesia.

Baca juga: Kowani Tolak ‘The Power of Emak-emak, Warganet: Emak adalah Energi dan Simbol Cinta Terdalam

Jika ditilik dari segi bahasa, istilah emak-emak maupun Ibu Bangsa, tak ditemukan masalah pada kedua istilah tersebut. Kedua istilah tersebut sama-sama menggambarkan sosok perempuan.

Namun, istilah Ibu Bangsa dianggap sebagai diksi yang lebih formal. Sedangkan istilah emak-emak lebih ‘gaul’ namun terasa lebih akrab untuk masyarakat kecil.

Perempuan memiliki peran penting dalam menentukan preferensi politik sebuah negara, oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan oleh kedua pasangan bakal calon capres-cawapres tersebut dengan menyebut emak-emak atau ibu bangsa, merupakan cara untuk memasarkan diri untuk meraup suara perempuan Indonesia.

Berdasarkan Drone Emprit, nampak istilah Emak-emak mengalahkan istilah Ibu Bangsa. Data didapat sejak 16 September 2018 hingga sekarang.

Drone Emprit sendiri diketahui merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor serta menganalisa media sosial dan platform online yang berbasis teknologi big data. Drone Emprit menggunakan keahlian Artificial Intelligence dan Natural Learning Process (NLP).