Berita  

Erick Thohir Ingin Rakyat Didahulukan Uji Coba Vaksin COVID-19: Bukannya Saya Takut

Erick Thohir Vaksin COVID Corona

Ngelmu.co – Relawan uji coba klinis vaksin tahap ketiga, masih dicari hingga akhir Agustus mendatang. Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, merasa tak etis jika sebagai Menteri BUMN, dirinya mendapat imunisasi vaksin di awal.

“Kayaknya enggak etis kalau saya, lebih baik relawan-relawan yang memang sesuai dengan prototipe yang sedang dicari,” tuturnya, seperti dikutip Ngelmu, dari kanal YouTube Kumparan.

“Bukannya saya takut, atau enggak mau disuntik, ya. Tapi kayaknya sebagai Menteri BUMN, ya disuntiknya agak belakang-lah,” sambungnya, dalam sesi wawancara berjudul, ‘To The Point-Erick Thohir: Vaksin Corona Makin Dekat’, itu.

“Kalau yang lain rakyatnya sudah disuntik, baru kita-lah. Masa kita duluan disuntik? Bukan berarti gak berani, ya,” lanjutnya lagi, Jumat (7/8) kemarin.

PT Bio Farma—perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang farmasi—kini tengah menguji coba vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, Cina.

Pihaknya mencari 1.620 relawan yang bersedia disuntik dengan vaksin Sinovac. Jika berhasil, Bio Farma, akan memproduksi secara berkala.

Baca Juga: Soal ‘Lahir Keluarga Miskin Baru’, Warganet: Mari Kita Lihat Besan dari Pak Muhadjir

Sementara Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, kata Erick, mau menjadi bagian dari relawan itu.

“Pengin disuntik. Bahkan kalau enggak salah dari BUMN, Jubir saya disuntik duluan dia mau, ya silakan,” ujarnya, di menit 14:38.

“Tapi kita sebagai pemimpin belakangan-lah. Bukan berarti karena takut, lho, karena memberikan kesempatan rakyat duluan,” imbuh Erick.

Soal uji klinis tersebut, ia meyakinkan, jika calon vaksin itu aman, karena pada uji klinis tahap pertama dan kedua, telah di-uji-coba-kan ke manusia.

Lebih lanjut pemerintah menargetkan, imunisasi vaksin COVID-19, bisa dilaksanakan pada kuartal pertama 2021.

Jika Sinovac berhasil, sebanyak 30-40 juta dosis, diperkirakan bisa langsung disuntikkan ke masyarakat secara bertahap, di Januari-Februari 2021.

Pada kesempatan itu, Erick juga menyampaikan, tiap orang butuh di-imunisasi sebanyak dua kali.

Maka untuk 190 juta penduduk Indonesia, pemerintah memerlukan setidaknya 380 juta dosis vaksin.