Berita  

Forum RT/RW DKI ke Mensos Risma: Gak Usah Buat Gaduh

RT RW DKI Jakarta Mensos Risma

Ngelmu.co – Forum RT/RW di DKI Jakarta meminta agar Menteri Sosial Tri Rismaharini, tidak membuat gaduh di Ibu Kota.

“Ibu Risma gak usah buat gaduhlah. Seolah-olah menjadi malaikat bagi gelandangan, tetapi justru menambah masalah bagi DKI Jakarta.”

“Jangan karena syahwat politik 2022, segala cara dilakukan untuk menarik simpatik warga DKI [untuk dirinya], dengan menabrak segala aturan.”

Demikian kata Sekretaris Umum Forum RT/RW, Andi Meinar Pane, mengutip Jurnal Utara, Rabu (20/1).

Selama ini, menurutnya, pembuatan KTP di Jakarta, sudah memiliki prosedur baku.

Salah satunya adalah melampirkan surat pengantar dari pengurus RT/RW, serta KK [kartu keluarga].

“Syarat pembuatan KTP itu harus ada surat pengantar dari RT/RW, dan dilengkapi dengan kartu keluarga,” jelas Pane.

“Jika belum ada kartu keluarga, maka harus buat KK dengan syarat, salah satu keluarga menjadi penjamin,” imbuhnya.

“Nah, gelandangan dan pengemis ini siapa yang mau jamin,” tanya Andi.

“Apa Bu Risma yang mau menjamin sebagai salah satu anggota keluarganya?,” lanjutnya lagi.

Pada kesempatan itu, Pane, juga menjelaskan bahwa segala proses berada di bawah kewenangan PTSP dan Disdukcapil [didasari peraturan-peraturan dari Kementerian Dalam Negeri].

“Gelandangan dan pengamen itu harus dididik, dilatih, lalu dikembalikan ke daerah asalnya untuk jadi warga yang produktif,” ujarnya.

“Itu tupoksi Kemensos yang seharusnya dilakukan. Bukan membuat KTP DKI,” kritik Pane.

Baca Juga: Pendukung Risma Bentuk Relawan dengan Nama Pasutri for DKI Jakarta

Sebelumnya, Risma, sempat membicarakan program pembuatan KTP untuk 1.600 pengamen, gelandangan, dan kelompok marjinal lain di Jakarta.

Ia juga menjanjikan, pembuatan rekening bank bagi mereka, agar terdata sebagai penerima bantuan dari Kemensos.

Sayangnya, wacana itu justru memanen kritik dari berbagai pihak. Termasuk Forum RT/RW DKI.

Itu juga yang membuat pihaknya memandang Risma, terlalu sering membuat gaduh di Jakarta.

Ketua Umum Forum RT/RW, H M Irsyad, turut menyayangkan sikap Risma.

Sebab, menurutnya, langkah ini dapat ditafsirkan sebagai kegagalan Kemendagri [dalam mencapai target pembuatan e-KTP bagi seluruh warga negara Indonesia].

“Kita ketahui bahwa target Kemendagri, tentang pembuatan e-KTP bagi seluruh warga negara adalah tahun 2018, atau sudah lewat tiga tahun,” kata Irsyad.

“Artinya, seharusnya saat ini seluruh warga negara sudah ber e-KTP, dan itu berlaku nasional,” imbuhnya.

“Jadi kalau ada Mensos sampai turun tangan membuatkan e-KTP buat warga negara [walaupun itu untuk kelompok tertentu], berarti Kemendagri, dianggap gagal oleh Bu Risma,” sambungnya lagi.

Lebih lanjut, Irsyad, juga membahas jika yang dipermasalahkan adalah perpindahan alamat.

Menurutnya, ada prosedur serta persyaratan yang harus dilengkapi, agar yang bersangkutan tidak terdata ganda.

“Kalau tidak pakai surat pindah, ini bisa berantakan datanya,” tegas Irsyad.

“Seperti selama ini, data di Kementerian Sosial. Harus dihindari,” imbuhnya.

Baca Juga: Mensos Risma Akan Pekerjakan Tunawisma Temuannya di Perusahaan BUMN

Arif Rahman selaku Ketua RW 08, Duri Kosambi, Cengkareng, Arif Rahman, juga mengatakan, “Kalau Bu Risma, bisa membantu membuat e-KTP, dengan menabrak aturan yang sudah ditetapkan perundang-undangan.”

“Maka RT/RW siap antarkan ribuan [gelandangan dan pengemis] ke Kemensos, untuk dibuatkan e-KTP, sesuai janjinya,” sambungnya.

Selama ini, lanjut Arif, tidak ada masalah dalam pembuatan e-KTP bagi warga Jakarta.

Segala proses berlangsung mulus jika syarat terpenuhi, dan tidak dipungut biaya.

“Pengertian gelandangan itu tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan,” kata Arif.

“Kalau dia punya tempat tinggal dan punya pekerjaan, tapi enggak punya KTP DKI, punyanya KTP daerah, masih bisa kita terima,” imbuhnya.

“Karena sekarang ‘kan sudah KTP Nasional. Kita buatkan e-KTP DKI dalam sehari, dan gratis,” jelas Arif.

Jika segala gerakan memang berkaitan dengan Pilkada 2022, kata Arif, siapa pun masih cukup waktu untuk menunjukkan kinerja masing-masing.

“Silakan berkontribusi positif bagi kota Jakarta dan warganya,” tuturnya.

“Insya Allah, warga Jakarta pemikirannya sangat terbuka dan cukup cerdas dalam menilai calon pemimpinnya,” saut Ketum Forum RT/RW, Irsyad, menutup percakapan.