Berita  

Gembong: Anies Tak Berprestasi Hingga Mimpi Jadi Presiden Terlampau Tinggi

Gembong Anies Mimpi Presiden
Gembong Warsono. Foto: Pos Kota/Yono

Ngelmu.co – Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, Gubernur Anies Baswedan tidak berprestasi.

Pasalnya, selama menjabat, Anies tidak menyuguhkan karya yang spektakuler kepada masyarakat Ibu Kota.

Gembong juga bilang, mimpi Anies untuk menjadi presiden, terlampau tinggi.

Awalnya, ia menanggapi pernyataan Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik.

Taufik mengatakan, Anies lebih cocok untuk kembali maju di Pilgub DKI, daripada maju sebagai calon presiden di 2024 nanti.

Maka Gembong pun berujar, “Itu sah-sah saja [pernyataan Taufik], artinya Pak Taufik bisa melihat, bahwa mimpinya Pak Anies jadi presiden itu ketinggian.”

Demikian tuturnya saat dikonfirmasi pada Senin, 3 Januari 2022, seperti mengutip Tribun News.

Lebih lanjut, Gembong menyinggung dukungan Gerindra kepada Anies, saat Pilgub DKI 2017 lalu.

Menurutnya, Gerindra tidak mau mengulang kesalahan yang sama seperti saat mengusung Anies, lima tahun lalu.

“Karena selama lima tahun ini, enggak ada karya spektakuler yang disuguhkan kepada rakyat Jakarta,” kata Gembong.

Namun, ia tetap tidak sepakat dengan Taufik, soal kemungkinan Anies kembali maju di Pilgub DKI 2024.

“Prinsipnya, rakyat Jakarta tidak mau mengulang kesalahan yang dilakukan lima tahun lalu,” kata Gembong.

“Pak Anies di Jakarta enggak berprestasi, masa mau balik lagi?” tutupnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, Taufik yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, bilang, Anies tidak punya kendaraan politik untuk maju sebagai capres.

Menurutnya, itu yang akan menyulitkan Anies untuk maju dalam bursa capres 2024 mendatang.

“Saya kira, Anies masuk dalam kategori calon pemimpin DKI, karena kalau [calon] presiden, perlu kendaraan,” kata Taufik, Sabtu (1/1/2022).

“Tetapi kalau di DKI, [Anies] aman,” sambung pria yang juga menilai Anies, bukan sosok capres yang perlu diwaspadai oleh Gerindra.

“Saya selalu bilang, ngapain takut [dengan Anies], orang enggak punya partai,” imbuhnya lagi.

“Tinggi elektabilitasnya, betul, tapi untuk presiden? Itu harus diusung partai politik threshold,” jelas Taufik, mengutip Suara.

Pada kesempatan itu, ia juga tampak memberi sinyal, jika Gerindra tidak akan mengusung Anies sebagai capres pada 2024 mendatang.