Gempa Bali Tak Berpotensi Tsunami

Ngelmu.co – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa magnitudo 6 (direvisi berkekuatan 5.8 SR) yang terjadi di Bali, Selasa (16/7) pagi, tidak berpotensi tsunami. Meski hingga pukul 10.00 WIB tadi, telah terjadi sembilan kali gempa susulan di Nusa Dua.

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly memastikan, aftershock atau gempa susulan yang terjadi dalam rentang waktu tiga jam, memiliki intensitas getaran yang tidak besar.

“Hingga Pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan 9 kali aktivitas gempa bumi susulan, dengan magnitudo terbesar 3.2 M, dan magnitudo terkecil 2.4 M,” tuturnya, di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, seperti yang dilansir CNN.

Dilaporkan terjadi sejumlah kerusakan, akibat guncangan gempa yang cukup besar.

“Dilaporkan adanya kerusakan yang timbul akibat gempa bumi, genting berjatuhan di beberapa rumah dan kantor, dan kaca pecah di kantor BMKG wilayah III Pura Loka Natha,” lanjut Sadly.

Beberapa bangunan sekolah, menurut Sadly, juga dilaporkan mengalami sejumlah kerusakan. Di antaranya SD 8 Ungasan, SD N 1 Kutuh, SMPN 2 Kuta Selatan, hingga gapura pintu masuk ITDC Nusa Dua.

“Tapi hasil pemodelan dipastikan tidak berpotensi tsunami,” pungkasnya.

Gempa yang terjadi pagi tadi, tidak hanya terasa di kawasan Nusa Dua Bali, karena guncangan terasa hingga ke kawasan Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, hingga Lumajang.

Sementara melansir laporan BMKG, pusat gempa ditemukan di Selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara. Terletak pada kordinat 9,08 Lintang Selatan dan 114,56 Bujur Timur, atau tepatnya berada pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, dengan kedalaman 104 kilometer di bawah permukaan.