Berita  

Giliran Striker Barcelona Antoine Griezmann yang Bela Uighur

Antoine Griezmann Uighur

Ngelmu.co – Setelah pesepak bola Mesut Ozil, pada 13 Desember 2019 lalu, menyuarakan dukungannya untuk Muslim Uighur, yang mengalami penindasan di Xinjiang, Cina, kini giliran striker Barcelona, Antoine Griezmann, yang mengambil sikap tegas.

Demi membela etnis Uighur, ia, rela memutus kontrak kerja sama dengan sebuah perusahaan Cina, yakni Huawei.

Keputusan ini Griezmann sampaikan, langsung pada Instagram pribadinya, @antogriezmann, Kamis (10/12) kemarin.

Sebagai informasi, pesepak bola 29 tahun itu merupakan duta Huawei, sejak 2017 lalu.

Namun, Griezmann, menyoroti munculnya laporan bahwa Huawei, ‘terlibat’ dalam represi kepada etnis Uighur.

Sebagaimana perusahaan riset pengawasan berbasis di Amerika Serikat (AS), IPVM, memublikasikannya.

Dalam laporan yang rilis pada Selasa (8/9) lalu, Huawei, disebut terlibat dalam pengujian perangkat lunak pengenalan identitas bersama perusahaan Megvii, di Cina.

Bahkan, perangkat lunak tersebut, diklaim dapat memberi peringatan kepada kepolisian [mendeteksi usia, jenis, kelamin, dan etnis seseorang], khususnya yang berasal dari Uighur.

“Karena kecurigaan yang kuat bahwa Huawei, telah berkontribusi pada pengembangan ‘peringatan Uighur’, melalui penggunaan perangkat lunak pengenal wajah, saya, segera mengakhiri kemitraan saya dengan perusahaan,” tulis Griezmann.

“Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengajak Huawei, agar tidak hanya menyangkal tuduhan ini, tetapi juga menerapkan tindakan secepat mungkin untuk mengutuk penganiayaan massal ini,” sambungnya.

“Dan menggunakan pengaruhnya untuk berkontribusi dalam menghormati hak-hak pria dan wanita di seluruh lapisan masyarakat,” lanjutnya lagi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Antoine Griezmann (@antogriezmann)

Huawei, telah mengonfirmasi tuduhan tersebut, dengan membenarkan laporan. Namun, pihaknya menegaskan, semua masih sebatas uji coba.

“Itu masih sebatas tes, dan belum melihat aplikasinya di dunia nyata. Huawei hanya memasok produk tujuan umum untuk pengujian semacam ini. Kami tidak menyediakan algoritme atau aplikasi khusus,” demikian akuan pihak Huawei.

Baca Juga: Usai Batalkan Siaran Pertandingan, Cina Hapus Nama Ozil dari Game FIFA dan PES

Sebelumnya, Griezmann, pesepak bola Mesut Oezil, juga ikut bersuara soal Uigur.

Ia, bahkan sempat mengecam Cina, karena dianggap menyiksa etnis Uighur, yang mayoritas beragama Islam.

Melalui akun Instagram pribadinya, @m10_official, ia mengunggah pernyataan sikap serta doanya, untuk Muslim Uighur.

Ozil, menyebut etnis minoritas Muslim di Xianjiang itu sebagai saudaranya.

Maka ia, mengecam penindasan yang dilakukan pemerintah Cina, terhadap etnis Uighur.

Ozil, juga mengkritik negara-negara Muslim dunia, yang seolah bungkam atas masalah kemanusiaan ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Mesut Özil (@m10_official)

Berikut tulisan Ozil, selengkapnya:

Oh Turkistan Timur!

Umat yang terluka berdarah. Komunitas pejuang yang menolak penindasan. Orang-orang beriman yang berjuang sendiri melawan mereka yang memaksa keluar dari Islam.

Al-Qur’an dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah madrasah dilarang, para sarjana Muslim dibunuh satu per satu.

Saudara-saudaraku dipaksa masuk ke dalam kamp. Pria China dimasukkan ke dalam keluarga (Uighur). Saudari-saudariku dipaksa menikah dengan pria-pria China.

Namun, umat Muhammad hanya diam, tidak menyatakan keberatan apa pun. Umat muslim lain tidak mendukung.

Tidakkah mereka tahu bahwa membiarkan penindasan adalah bentuk dari penindasan itu sendiri?

Betapa indahnya kalimat Hadrah Ali: ‘Jika kamu tidak bisa mencegah penindasan, maka sebarkan-lah penindasan itu!’

Saat peristiwa ini (penindasan ethis Uighur) menjadi agenda, bahkan di media Barat, selama beberapa pekan, berbulan-bulan, di mana suara negara-negara Muslim, dan media mereka?

Tidakkah mereka tahu bahwa bersikap netral saat penindasan terjadi adalah penghinaan?

Tidakkah mereka tahu bahwa saudara-saudari kita (Uighur) akan mengingat kesedihan ini beberapa tahun kemudian, bukan karena tirani, melainkan karena sikap diam kita, saudara Muslim mereka?

Ya Allah, tolonglah saudara-saudariku di Turkistan Timur.

Tak diragukan, Allah adalah sebaik-baiknya perencana.