Guntur Romli Kritik Kinerja Anies Tangani Banjir, Warganet: Tanya Jokowi

Ngelmu.co – Kritik yang disampaikan oleh Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai banjir yang sedang terjadi di Jakarta, memancing komentar dari warganet. Sebelumnya, Guntur menilai Anies membela diri, ketika tidak bisa mengatasi banjir. Ia juga menanyakan di mana hati nurani Anies saat banjir Jakarta memakan korban jiwa, hingga menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Guntur Romli

“Ada korban jiwa dan ribuan mengungsi akibat banjir Jakarta, tapi dianggap kecil, di mana nuranimu @Aniesbaswedan? Tugasmu bukan ngeles apalagi membela diri, tapi bekerja agar warga DKI selamat,” tulisnya di akun Twitter-nya, @GunRomli, Ahad (28/4).

Namun, warganet justru menjawab pertanyaan Guntur dengan menyarankan Caleg DPR RI Dapil Jawa Timur 3 itu untuk menanyakan hal tersebut kepada Joko Widodo. Sebab, saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lima tahun lalu, ia pernah menyampaikan jika 13 sungai besar di Ibu Kota menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

“Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan) karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir. Banjir bukan masalah Jakarta, airnya hampir 90 persen dari wilayah atas (Bogor). Dan 13 sungai yang ada (di Jakarta) itu memang kewenangan Pemerintah Pusat,” tandas Jokowi, Senin (24/3/2014) lalu, seperti dikutip dari Kompas.

Pernyataan itulah yang membuat warganet meminta Guntur melemparkan pertanyaan kepada Jokowi yang saat ini sudah menjabat sebagai presiden.

@jemiprasetyo2: Tagih dong sama jungjunganmu yang katanya mudah kalau ngatasi banjir dan macet jika jadi presiden
@Arlensaad: Coba tanya pak Jokowi @GunRomli, bukan kah itu kewenangan pemerintah pusat?

Melansir Detik, sebelumnya Anies menyebut jika penyebab banjir yang terjadi di 17 titik di Jakarta, akibat kiriman air dari kawasan hulu (Bogor-Jawa Barat) terlalu banyak, sehingga sungai Ciliwung pun meluap.

“Di tempat itu, tidak ada hujan sebetulnya, kita ini menerima air dari hulu ketika di sana hujannya deras,” ujar Anies di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).

“Justru yang harus dibereskan adalah bagaimana airnya bisa ditahan di hulu dan antara hulu dan Jakarta, sehingga volume air yang masuk di Jakarta terkendali. Saat ini sedang dibangun dua waduk di Kabupaten Bogor, dan dua waduk ini insya Allah bulan Desember (2019) ini selesai, maka dia akan membantu menahan,” imbuhnya.