Gurubesar Sosiologi: PKB Memancing Kekisruhan

Ngelmu.co – Bendera baru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disorot banyak pihak karena menggunakan latar merah putih. Terkait hal itu, Gurubesar Sosiologi, Prof Musni Umar menyebut bahwa PKB telah memancing kekisruhan.

Bahkan terkait bendera baru PKB itu, Muhaimin Iskandar, sang Ketua Umum PKB dilaporkan ke Bareskrim Polri.

“Saya juga terkejut tentang latar belakang merah putih dan ada logo PKB. Karena ini menjadi persoalan besar. Bendera merah putih adalah identitas negara kita, jati diri bangsa, dan itu ada undang-undangnya,” kata Prof Musni dalam diskusi publik bertajuk ‘Polemik Merah Putih-Logo PKB’ di D’Hotel, Jakarta, Minggu (11/11), dikutip dari RMol.

Baca juga: Kata PKB soal Pembakaran Bendera Tauhid oleh Banser

Rektor Universitas Ibnu Khaldun ini menilai, PKB telah memancing kekisruhan di tengah masyarakat dengan bendera partai barunya tersebut. Walaupun, Prof Musni mengatakan bahwa sah-sah saja PKB ingin menggunakan cara apapun untuk menggaet suara publik di Pemilu 2019.

Prof Musni berpendapat bahwa hendaknya PKB bisa elegan dan tidak mematik persoalan baru.

“Tujuannya untuk menegaskan bahwa PKB bukan hanya partainya umat Nahdliyyin saja tapi sifatnya nasional. Walaupun begitu, tidak perlu sampai seperti itu apalagi hanya untuk mencari kemenangan Pemilu,” kata Prof Musni.

Kemudian, Prof Musni pun membandingkan kasus serupa saat Aksi Bela Islam. Diketahui beberapa waktu lalu di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, di mana ada seseorang mengibarkan bendera Merah Putih yang terdapat gambar pedang lengkap dengan kalimat tauhid.

Pengibaran bendera itu membuat heboh dan pelakunya sampai diproses hukum. Terkait hal itu, Prof Musni pun menanyakan kenapa PKB dibolehkan.

“Ada latar belakang merah putih ditulis kalimat tauhid, terus kenapa PKB boleh sementara kalimat tauhid tidak boleh. Di satu sisi lain ada tujuan politik sementara sisi lain untuk perjuangan dakwah,” kata Prof Musni.

Di kesempatan yang berbeda, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menyebutkan bahwa partainya tidak menggunakan bendera merah putih sebagai bendera partai. Muhaimin menegaskan bahwa meski warna yang digunakan oleh partainya juga menggunakan perpaduan warna merah dan putih, namun bendera partainya menggunakan corak yang berbeda.