Berita  

Heboh Beredarnya Pamflet ‘Nabi Kader PMII’, FNSI Minta Polisi Bertindak

Heboh Beredarnya Pamflet 'Nabi Kader PMII', FNSI Minta Polisi Bertindak

Ngelmu.co – Beredarnya pamflet di grup-grup WhatsApp, dengan narasi yang kurang pantas, membuat Forum Nasional Santri Indonesia (FNSI) geram.

Sebab, kalimat di dalam pamflet tersebut telah melecehkan agama dan umat Islam. Di mana kalimat tersebut bertulisankan ‘Nabi Muhammad Sebagai Kader PMII Sejati’,

Tulisan dalam pamflet itu diketahui, merupakan sebuah tema kajian yang dilaksanakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di tingkat rayon di bawah naungan komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

FNSI pun, meminta agar aparat kepolisian segera bertindak agar mereka jera. Sekaligus sebagai salah satu langkah untuk menjaga kondusivitas masyarakat.

“Masyarakat awam tidak tahu persoalan kajian atau tema yang dibuat mahasiswa. Mereka hanya tahu kalau baginda Nabi, saat ini ada yang berani mengaitkan dengan sebuah organisasi. Bila ini dibiarkan, bukan tidak mungkin justru akan membuat amarah masyarakat.” ungkap Ketua Umum FNSI Mochammad Thoha, pada Jumat (29/10).

Benarkah Ada Kesalahan dalam Pengetikan?

Sebelumnya, Ketua PMII Pamekasan, Moh Luthfi memberikan klarifikasi terkait polemik yang menghebohkan tersebut. Dalam klarifikasinya, ia berdalih, bahwa adanya kesalahan penulisan alias typo. Bahkan, ia juga mengirimkan pamflet yang baru hasil revisi, sekaligus meminta maaf kepada semua pihak.

“Salah ketik dan sudah ada klarifikasi, biar publik tidak heboh. Bahwa pamflet yang kadung tersebar atau mungkin sengaja disebar itu, salah ketik bukan karena disengaja,” kata Lutfi, dalam pernyataannya, Jumat (29/10).

Alasan tersebut pun lantas dikecam oleh Thoha. Sebab, berdasarkan sejumlah bukti, ditemukan rekaman percakapan suara yang diduga salah satu pematei kajian. Di mana ia mengakui, bahwa tema tersebut dibuat secara sengaja.

“Ini sudah bentuk pelecehan, sampel awalnya memang di pamflet, tapi setelah ditelusuri di grup media sosial, ternyata ada banyak percakapan yang mengisyaratkan baginda Nabi Muhammad sebagai bagian dari kader dan senior PMII,” kata dia, yang juga mejabat di Dewan Pengasuh Pesantren Nurul Muta’allimin Jember itu.

Kehebohan ini pun, juga sampai pada anggota DPRD Pamekasan, Ali Masykur. Ia meragukan kepantasan penyebutan Nabi Muhammad Sebagai kader PMII.

“Pertanyaannya, lebih awal mana lahirnya PMII dengan baginda nabi? Kemudian alasan dan logika dari mana baginda nabi jadi kader PMII? lalu apakah mahasiswa tidak khawatir bila di kemudian hari ada kecaman dari sekelompok golongan?” cetus dia.

Baca Juga: Bertemu Remaja Perapi Sandal Masjid, UAS: Doakan, Semoga Raja Istiqomah

Ali Masykur juga mengimbau, agar aktivis mahasiswa lebih berhati-hati dalam bermain logika berpikir. Termasuk dalam hal mengaitkan Nabi Muhammad SAW dengan PMII.

“Kami bukan mau menyalahkan, hanya bagaimana cara bermain logika berpikir bisa hati-hati. Sebab kalangan masyarakat bawah tentu ada sebagian yang belum bisa menjangkau pemikiran dan logika mahasiswa. Akibatnya hal-hal yang begini nanti bisa gaduh,” kata Ali.