Hidup Setelah Corona

Hidup Setelah Corona

Ngelmu.co – Terima kasih ya Allah, karena virus Corona (COVID-19), aku kini lebih menjaga kebersihan, yang selama ini aku abaikan. Aku kini mulai menjaga makanan dan berolahraga kecil, yang selama ini sering kali aku lalaikan.

Maaf ya Allah. Maaf karena aku selalu begini, saat terancam, saat luka, saat di waktu-waktu yang tiada tempat berlindung selain kepada-Mu, baru aku berharap dan mendekat kepada-Mu.

Maaf ya Allah, saat seperti ini, baru aku mengakui bahwa manusia memang lemah. Padahal selama ini aku cuek bahkan sampai sombong.

Sebenarnya ya Allah, Engkau tahu akan isi hatiku, di mana aku masih bersikap seolah-olah tidak peduli, meski seisi dunia ini sedang panik. Masih tidak membenahi diri untuk-Mu.

Bahkan, aku sempat mengolok-olok mereka yang sedang berusaha menjaga.

Sebegitu keras-kah hati ini ya, Rabb? Sebegitu bebal-kah diri ini akan kematian yang bisa datang kapan saja? Atau sebegitu dalam-kah rasa cintaku dengan dunia ini ya, Rabb?

Sungguh Corona, sedang menari-nari di sekitar diri ini berada. Mengintaiku, dan bisa saja dalam sekejap aku menjadi inangnya.

Tetapi Engkau, masih belum mengizinkan mereka hinggap di tubuh yang penuh ketidakbaikan ini.

Ya Allah, inilah aku hamba-Mu, yang bandel. Namun, sangat ingin patuh kepada-Mu.

Ya Allah, bagaimana aku di akhirat nanti? Bila dari Corona ini saja, aku masih enggah mendekat kepada-Mu.

Ya Allah, lembutkan hati ini. Berikan cahaya-Mu, tanamkan rasa takut di hati ini ya, Rabb.

Ringankan bibir ini ya, Rabb, agar senantiasa bertasbih kepada-Mu. Tunjukkan-lah aku jalan yang Engkau ridhoi, dan tanamkan keimanan di hati ini, yang lebih baik ya, Rabb.

Bukan lagi karena aku takut terjangkit Corona, kemudian mati. Tapi aku takut saat aku masih diberi kesempatan hidup, aku masih seperti ini saja, bahkan aku melupa, seperti tidak ada kejadian apa-apa.

Dan saat aku pulang, aku menjadi hamba yang tidak berada di tempat yang baik di sisi-Mu.

Oleh: Rahmat Al Fikri bin Arwinsyah

Baca Juga: “Siapa yang Diam di Rumah saat Terjadi Wabah, Maka Dia Mendapat Pahala Seperti Orang yang Mati Syahid”