Hoaks Makin Subur, Ini Penyebabnya Menurut Presiden PKS dan Rocky Gerung

 

Jakarta — Ngaji Budaya PKS kembali hadir dengan seri ke delapan. Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyebut, Ngaji Budaya yang digelar Bidang Seni dan Budaya DPP PKS dihelat agar anak muda bisa berfikir soal pengelolaan negara dengan cara yang beda.

“Akhir-akhir ini sudut pandang politik dirasa keras. Lewat Ngaji Budaya kita ingin ngomong santai soal politik. Politik itu mulia kok. Hakikatnya politik kita usung untuk membangun moralitas ruang publik,” ungkap Sohibul Iman di Aula kantor DPP PKS, Jumat (26/10/2018) malam.

Pada Ngaji Budaya yang mengangkat tentang “Budaya, Politik Moral dan Hoaks” ini, Sohibul Iman mencermati fenomena suburnya hoaks di media sosial.

Ia menyebut ada polusi di dunia media sosial dari bahan bakar baru yang dikenal dengan hoaks. Sehingga hoaks menggangu moralitas ruang publik bukan hanya di dunia maya tetapi di dunia nyata.

“Kini setiap orang setiap detik bisa memproduksi isu di media sosial. Sehingga menjadi bias mana informasi yang benar mana yang hoaks,” ujar dia.

Ia menganalisa munculnya hoaks karena ketidakmampuan pemerintah dalam menyampaikan informasi yang valid dan subtantif. Tidak adanya informasi yang valid dan subtantif dari pemerintah yang disampaikan secara massif membuat masyarakat mencari informasi dari sumber lain.”Sumber lain yang tidak bisa dikontrol dibandingkan dengan institusi resmi,” papar dia.

Pengamat dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung menambahkan, Indonesia sejatinya sudah memasuki musim dingin sejak empat tahun lalu. Tetapi, ujar Rocky, pemerintah terus menutupi hal itu dengan menciptakan hoaks melalui instansinya.

“Pemerintah mengeluarkan hoaks setiap hari melalui instansinya. Winter sudah terjadi sejak empat tahun lalu. Dapur tidak berasap, toleransi semu. Winter sudah ada sekarang dalam bidang ekonomi, politik, semua menggigil,” kritiknya.

Rocky menyebut generasi milenial membutuhkan ruang-ruang diskusi untuk menghentikan hoaks atau berita bohong yang menyebar di tengah masyarakat.

“Ruang politik kita diisi oleh politik yang demagog, karena itu hoaks potensial hidup di politik. Tapi, ini bisa kita hentikan dengan adanya forum-forum diskusi seperti ini, ini adalah tugasnya generasi milenial,” terang Rocky.

Selain Rocky Gerung, hadir dalam Ngaji Budaya sesi ke delapan Akademisi UI dan Juga Alumnus Pesantren Darul Ulum Jombang Yon Machmudi dan Seniman Teater Zak Sorga.