Berita  

Ibu-Ibu, Mendag Lutfi Nanya soal Minyak Goreng nih

Mendag Lutfi Minyak Goreng

Ngelmu.co – Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi, mengaku bingung dengan stok minyak goreng kemasan yang tiba-tiba melimpah; beberapa saat setelah pemerintah mencabut aturan HET [harga eceran tertinggi].

“Saya juga bingung, barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua.”

Demikian tutur Lutfi, saat berdialog dengan ibu-ibu di sebuah ritel modern di Jakarta, Ahad (20/3/2022) lalu, seperti mengutip Kompas.

Lebih lanjut, ia menilai, melonjaknya harga minyak goreng mempunyai sisi positif, yakni tersedianya stok di pasaran.

Lutfi pun bertanya kepada beberapa ibu yang tengah belanja.

“Jadi, mending mana, murah, tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal, tapi stok banyak?”

Warganet Menjawab

Meski pertanyaan itu tidak langsung terdengar oleh telinga mereka, tetapi warganet ikut menjawab.

“Mendag, kok, mendang mending,” sentil pengguna Twitter @edistp_.

“Sudah kalah sama mafia, Senin enggak ada menjarain mafia,” sambungnya. “Kok omongannya enggak bisa dipegang?”

“Kalau mending mana, yo, mending bapak resign. Kalau masih punya malu,” tegasnya lagi.

Sementara @asfan_warah, bertanya. “Lo, kok, jadi disuruh memaklumi? Ini yang gila siapa sebetulnya?”

“Kalau naik organik sih wajar, tapi naik sampai 100 persen? Wajar kalau rakyat mempertanyakan kinerja pemerintah,” imbuhnya.

“Apalagi statusnya kita itu produsen sawit terbesar nomor 1 atau 2 terbesar di dunia, lo,” kritiknya lagi.

“Di saat menteri perdagangan bicara soal mafia, dan kemudian menyerah, seharusnya malu dan mengundurkan diri,” sebut @Yogasaja79.

“Bukannya makin jadi blunder,” lanjutnya.

“Otoritas negara diwakili menteri, secara enggak langsung, menyatakan kalah kepada mafia. Memalukan,” katanya lagi.

Persoalan Minyak Goreng

Harga dan stok minyak goreng masih terus menjadi persoalan, dan jelas, menyorot kinerja Mendag Lutfi.

Pasalnya, teranyar, setelah pemerintah mencabut aturan HET, minyak goreng yang sebelumnya ‘langka’, mendadak melimpah.

Namun, bagaimana dengan harganya?

Sebelumnya, saat HET minyak goreng curah Rp 11.000 sementara minyak goreng kemasan HET Rp 14.000, stok minyak goreng di berbagai ritel modern kosong, sementara di pasar-pasar tradisional ada tapi harganya mahal.

HET untuk minyak goreng curah yang sebelumnya Rp11.000 per liter, naik ke angka Rp14.000.

Sementara HET untuk minyak goreng kemasan yang tadinya Rp14.000 per liter, dicabut. Jadi, sekarang harganya ‘terserah’ pasar.

Angkanya pun bervariasi; boleh jadi tergantung merek.

Ada yang Rp47 ribu sekian, ada juga yang mencapai Rp50 ribu, atau bahkan lebih dari itu.

Baca Juga:

Meski demikian, Mendag Lutfi menjamin, keadaan ini tidak akan berlangsung lama.

Sebentar lagi, katanya, harga minyak goreng akan turun, jika ketersediaan di pasar makin banyak.

Menurut Lutfi, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.

“Paling tidak, sepekan nanti, ada Filma dan merek lainnya, akan membuat harga turun. Jadi, tidak bisa langsung,” ujarnya.

“Saya juga melihat ketersediaannya cukup. Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun,” sambung Lutfi.

“Sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,” imbuhnya lagi; di kesempatan terpisah.

Lalu, Lutfi juga mengaku bakal menggandeng berbagai pihak terkait; termasuk pelaku usaha ritel, sebagai distributor.

Tujuannya, agar menciptakan harga minyak goreng kemasan yang lebih murah.

“Diperkirakan dalam sepekan ke depan, merek-merek sudah mulai keluar, dan harganya sudah bisa lebih baik [turun],” sebut Lutfi.