Berita  

IDI Tegaskan Belum Ada Bukti Ilmiah soal COVID-19 Tak Bertahan Lama di Cuaca Panas

Belum Ada Bukti Ilmiah soal COVID-19 Tak Tahan di Cuaca Panas

Ngelmu.co – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan jika hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan jika virus Corona (COVID-19), tak akan bertahan lama di cuaca panas, seperti Indonesia. Hal ini dijelaskan langsung oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI, Mohammad Adib Khumaidi.

Mohammad Adib Khumaidi

“Jadi teori-teori seperti itu, sudah terpatahkan pada saat kita bicara dulu, tidak ada Corona di Indonesia, tapi ternyata akhirnya ada. Ya karena waktu itu ada juga yang mengatakan seperti itu,” tuturnya.

“Buktinya, walaupun dengan iklim yang sama dengan Indonesia, Thailand juga sudah ada duluan ‘kan,” sambung Adib, seperti dilansir Detik, Kamis (2/4).

Baca Juga: IDI Kritik Istana yang Bolehkan Mudik, “Akan Jadi Beban Pemda Setempat”

Pernyataan soal virus Corona tak akan bertahan di cuaca panas, masih butuh pembuktian secara ilmiah, dengan pengkajian lebih lanjut.

Namun, Adib memastikan, hingga saat ini belum ada referensi yang kuat soal itu, dalam sudut pandang ilmu kedokteran.

“Sehingga kita juga tidak bisa mengatakan, bahwa di Indonesia ini virusnya akan cepat mati atau cepat hilang, karena cuaca tidak mendukung,” ujarnya.

“Kan kita tidak bisa mengatakan seperti itu, karena dasar referensi belum ada,” pungkas Adib.

Baca Juga: Luhut Sebut COVID-19 Tak Kuat di Cuaca Indonesia

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan COVID-19, tak cocok hidup di cuaca Indonesia.

Luhut Sebut COVID-19 Tak Kuat di Cuaca Indonesia

“Dari hasil modelling kita yang ada, cuaca Indonesia, ekuator ini yang panas dan juga humidity tinggi itu, untuk COVID-19 ini, enggak kuat,” kata Luhut, saat melakukan rapat koordinasi yang disiarkan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/4).

Meski demikian, ia menegaskan, masyarakat tetap tak boleh menganggap enteng wabah ini.

Menurutnya, disiplin menjaga jarak (physical distancing) tetap perlu dilakukan demi mencegah penularan virus.

“Tapi kalau tadi jaga jarak tidak dilakukan, itu juga jadi tidak berarti, sekarang ini tergantung kita, kita mau bagaimana, semua,” sambung Luhut.