Illiyyin dalam Surah Al-Muthaffifin

'illiyyin Al-Muthaffifin

Ngelmu.co – Ketika Ibnu Abbas bertanya kepada Ka’b, tentang ‘illiyyin yang terdapat dalam Surah Al-Muthaffifin ayat 18-19, Ka’b menjawab, bahwa ‘Illiyyin terletak di langit yang ke tujuh. Di dalamnya tersimpan arwah orang-orang mukmin.

Hal yang sama, juga dikatakan—bukan hanya oleh ulama—bahwa sesungguhnya ‘Illiyyin, terletak di langit yang ke tujuh.

Ali ibnu Abu Thalhah, telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, sehubungan dengan makna firman-Nya:

كَلَّاۤ اِنَّ كِتٰبَ الۡاَبۡرَارِ لَفِىۡ عِلِّيِّيۡنَؕ

“Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin (surga),” (QS. Al-Muthaffifin: 18).

Menurut riwayat lain dari Ibnu Abbas, yang disampaikan oleh Al-Aufi, catatan amal perbuatan mereka berada di langit; di sisi Allah.

Hal yang sama dikatakan oleh Ad-Dahhak. Qatadah, mengatakan bahwa ‘Illiyyun adalah kaki’ Arasy yang sebelah kanan.

Selain itu, Qatadah mengatakan, bahwa ‘Illiyyin berada di dekat Sidratul Muntaha.

Makna lahiriah ayat, menunjukkan bahwa ‘Illiyyin diambil dari kata al-‘uluw, yang artinya tinggi.

Sesuatu itu, manakala meninggi, maka ia bertambah besar dan luas.

Maka itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala, membesarkan perihalnya dan menggambarkannya dengan gambaran yang agung.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا عِلِّيُّوۡنَؕ

“Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu?” (QS. Al-Muthaffifin: 19)

Kemudian, Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengukuhkan apa yang telah dicatatkan bagi mereka.

كِتَابٌ مَرْقُومٌ يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ

“(Yaitu) kitab yang berisi catatan (amal), yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah),” (QS. Al-Muthaffifin: 20-21).

Mereka adalah para malaikat, menurut Qatadah.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kitab itu, di tiap langit hanya disaksikan oleh para malaikat terdekatnya.

Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:

اِنَّ الۡاَبۡرَارَ لَفِىۡ نَعِيۡمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),” (QS. Al-Muthaffifin:22)

Artinya, kelak di hari kiamat, mereka berada dalam kenikmatan yang abadi.

Pada surga-surga, terdapat karunia yang berlimpah di dalamnya.

Wallahu a’lam.