Indo Barometer: Nawacita Jokowi Kalah Populer Dibanding Cita Citata

Indo Barometer

Ngelmu.co – Diketahui bahwa Indo Barometer merilis tingkat pengetahuan dan kepuasan publik terhadap program prioritas Joko Widodo atau Nawacita. Hasil survei Indo Barometer pun cukup mengagetkan, di mana mayoritas publik belum mengetahui program Nawacita Jokowi.

Dilansir dari Viva, survei yang dilakukan Indo Barometer tersebut digelar pada 15-22 April 2018 di 34 provinsi. Survei dilakukan kepada 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei Indo Barometer tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari survei +- 2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyatakan bahwa berdasarkan hasil survei sebanyak 37,6 persen masyarakat tahu atau pernah mendengar program Nawacita Jokowi. Namun, sebanyak 58,2 persen tidak pernah mendengar atau tahu program Nawacita.

Dikarenakan hasil survei tersebut, Qodari pun berkelakar bahwa program Nawacita kurang populer dibanding penyanyi dangdut Cita Citata.

Baca juga: [Video] Iwan Fals Kritik Nawacita Jokowi?

“Ternyata, yang mengetahui lebih sedikit daripada yang tidak mengetahui. Jadi, ternyata yang kurang sosialisasi itu bukan hanya Asian Games tapi juga Nawacita. Saya pernah berseloroh, kayanya Cita Citata lebih terkenal dari Nawacita,” ujar Qodari dalam paparannya, di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Selasa 22 Mei 2018.

Qodari menambahkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap program nawacita Jokowi juga masih di bawah 50 persen. Sehingga, wajar informasi mengenai program Nawacita kurang populer di masyarakat.

Baca juga: Mardani Sebut Jokowi hanya Bangun Istana Pasir

“Yang menarik adalah apakah puas atau tidak puas secara umum oleh Nawacita. Yang mengatakan puas pun hanya 39,4  persen. Jadi, memang informasi tentang Nawacita kurang populer,” kata Qodari.

Adapun yang hadir dalam paparan survei ini, yakni Waketum Partai Gerindra Ferry Juliantono, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashiddiq, dan Politikus PDIP Maruarar Sirait.